Share

Catatan Kedua Puluh: Abandoro (4)

“Aku tidak mengerti, jika Eins Stewart sudah tahu keberadaan dua Tuan Putri Kerajaan Ishlindisz, kenapa dia tidak datang sendiri atau mengutus orang-orangnya? Kenapa dia harus repot-repot memberitahu kita yang hanya merupakan pemburu hadiah?” Suara protes terdengar dari mulut lubang.

“Sudahlah, tak ada yang bisa menebak jalan pikiran penguasa baru seperti dia. Lagi pula kita sendiri yang setuju melakukannya. Dia sama sekali tidak memaksa,” ujar temannya menenangkan.

“Tapi apa kau yakin dia tidak sedang memperalat kita? Apa cairan di dalam suntik ini benar-benar bisa melumpuhkan Claudia En Lacia Inshlindisz?” Orang pertama kembali berkata.

Moris Rome yang sejak tadi diam membisu spontan mendengus sinis. “Sudah jelas Eins Stewart sedang memanfaatkan pemburu hadiah. Kita tidak lebih dari sekedar tenaga gratis yang bisa ia manfaatkan tanpa takut dirugikan.”

“Lalu apa yang membuatmu setuju bekerja sama?” Orang kedua yang merupakan anggota kelompok pemburu hadiah Hiu Putih bertanya penasara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status