Share

Isi Cetak Biru

"Selamat datang kembali ke rumah, Tuan muda." Seorang wanita paruh baya berperawakan kurus menyambut kedatangan kami. Rumah kediaman keluarga Smith itu masih sama seperti sebelumnya. Masih terlihat mewah tanpa menghilangkan unsur budaya setempat.

Aku mempercepat langkah, agar sampai ke atas sana lebih cepat. Lift tidak bisa digunakan, karena renovasi besar-besaran. Ocehan dan keluhan yang berulangkali dilontarkan oleh Calvin, menemani perjalanan sepanjang tangga melingkar itu.

"Bisa dipercepat gak langkahnya?" Aku berjalan hampir setengah lunglai. Napasku naik turun, karena lelah menaiki anak tangga, yang entah berapa jumlahnya itu.

"Tenang, bentar lagi sampai kok, Ar!" Sera berkata sambil menyemangatiku. Aku menghela napas, lalu menatap datar pada gadis yang ada di sampingku itu.

"Terhitung sepuluh kali kamu ucapin kalimat yang sama, Ra." Aku menggerutu. "Huh! Kapan coba beneran sampainya?"

Degree yang ada di depanku tiba-tiba berhenti. "Gak ada perjuangan tanpa pengorbanan yang sep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status