Share

mereka pergi

Sore hari menjelang petang Mas Rafiq kembali dan menemuiku di kamar, ia meletakkan tas di meja, melonggarkan kancing bajunya, tapi ketika menatap padaku ia langsung heran mendapati mataku yang merah dan raut wajah yang sedih.

"Lho, Sayang, ada apa? Kok nangis?" Ia menghampiri dan langsung membawaku dalam pelukannya.

Hari ini aku mendapatkan sedikit masalah Mas air mataku meleleh begitu saja

Masalah apa, coba ceritakan padaku ucapnya sambil membenahi anak rambut dan menyeka air mataku.

"Aku dan Angel bertengkar ...." kumenangis karena tak sanggup menahan kesedihan dan luapan emosi, mengingat kembali bagaimana Om Hermawan dan putrinya memperlakukanku dengan sinis.

"Kenapa?"

"A-angel, dia terus merasik dan mencari cara untuk untuk melemahkan dan melecehkanku. Ia merasa karena posisinya yang menjadi satu-satunya mantan yang lama kau cintai membuatnya merasa seolah memiliki seluruh hatimu."

"Tapi itu tidak benar," gumam Mas Raffiq.

"A-aku tahu ... Ta-tapi karena dia terus-menerus mengga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status