Meskipun aula tempat berlangsungnya acara sudah sepi, kecuali para panitia, petugas keamanan, dan petugas kebersihan saja, namun mereka bertiga masih belum bisa meninggalkan tempat acara sampai mereka mendapatkan pelakunya sebelum polisi mengatakan siapa pelakunya.Di depan layar laptop, Hyun Ki sibuk mengutak-atik. “Akses mereka terhenti di sebuah ponsel di dalam toilet tadi. Sepertinya mereka sengaja meninggalkan jejak di sana.”Hanz mengangguk paham. “Ya, biar orang terakhir yang masuk ke toilet itu dianggap sebagai pelakunya.”Touli pun mengagguk. “Ketika orang terakhir masuk ke dalam toilet tersebut, otomatis dia akan memegang ponsel tersebut lalu dianggap sebagai tersangka peledakan.”Hyun Ki tersenyum tipis. “Tapi usaha mereka gagal. Sial! Aku tidak bisa mengejar mereka. Semua terhenti di ponsel ini.” Ketika dia menawarkan kepada Tuoli, Tuoli angkat tangan.“Kau saja tidak bisa, apalagi aku.”Lalu, Hyun Ki dan Tuoli s
Mengenai pesaing berat Yuan You Energy di China, maka pembahasan tentang Shing Group sudah seyogyanya untuk dibahas. Persaingan bisnis di antara keduanya sudah berlangsung hampir empat periode, semenjak liberalisasi di China telah dibuka secara besar-besaran, atau ketika pada masa 1980-an.“Tuan Muda, Shing Group mendapat suntikan dana dari pebisnis Eropa. Sebagai salah satu importir, Shing Group sebenarnya masih bergantung dengan minyak mentah dari luar negeri, bahkan dari Amerika Serikat,” jelas Andrey. Karena telah mendapatkan perintah khusus dari Tuan Besar Dmitry, Andrey sudah sepantasnya memberikan apa saja yang diminta Hanz.Andrey menampakkan sikap hormat meskipun usianya jauh lebih tua. Sekarang, di hadapannya ialah CEO Fadeyka Energy, itu berarti Yuan You Energy tempat dia bekerja saat ini merupakan salah satu perusahaan yang berada dalam kendali Tuan Muda Hanz.Hanz menghela napas pendek, “Apakah selama ini Shing Group berhasil melampaui pe
Pagi hari ini di kantor Yuan You Energy, Kota Shenzhen. Tuan Yuan Feng mengajak Hanz dan dua orang temannya untuk hadir di sebuah ruangan rapat, yakni Hyun Ki dan Tuoli, disertai juga sejumlah para petinggi lainnya, termasuk sekretaris kantor.Yuan Liu seharusnya saat ini masih dirawat di rumah sakit, namun karena paksaan dari ayahnya, dia pun rela hadir di ruangan ini dengan menahan rasa sakit. Dan untuk kekasihnya, Li Wei, memaksakan diri untuk turut hadir pula.Tuan Yuan Feng sangat berwibawa, jika menggaruk kepala akan mengurangi wibawanya meski sedikit saja, dia tidak akan melaukannya sampai mati walaupun tanpa ada orang yang melihatnya. Tuan Yuan Feng selalu menjaga marwah dari setiap ucapan dan tindakannya.Oleh karena itu, ketika melihatnya, semua orang pasti akan segan. Tuan Yuan Feng mengawas berkeliling, baru saja dia berbicara mengenai peristiwa yang terjadi kemarin. “Henzo, seandainya kau tidak hadir pada acara kemarin, mungkin kami berdu
Meskipun diam, Hanz memperhatikan semuanya. Sesekali dia melirik ke arah Tuan Yuan Feng, mengawasi seperti apa reaksinya, apakah plural atau rasis? Toleran atau intoleran? Atau bisa jadi malah lebih parah dari anaknya. Jika Tuan Yuan Feng berlaku tidak adil, mudah saja bagi Hanz untuk mengubah nama perusahaan ini dengan tidak ada lagi nama Yuan. Kepemilikan tiga puluh persen dari Keluarga Yuan bukanlah hal besar bagi Hanz.Tuan Yuan Feng menenangkan dirinya. Bagaimana mungkin Hanz yang rela mengorbankan nyawa namun bisa berlaku mesum? Tuan Yuan Feng tak habis pikir. Dia butuh kejelasan. “Henzo, apakah benar semua omongan tadi?”Hanz menggeleng tegas, “Sama sekali tidak benar, Tuan. Aku tidak bermaksud mendorong, apalagi memeluk Nona Li Wei.” Hanz membela diri karena dia memang merasa tidak bersalah. Dia bukan pria lemah. “Meskipun wanita itu bukan Nona Li Wei, aku pun tidak akan mau melakukannya, apalag wanita itu merupakan kekasihnya dari anak Tuan Yuan Feng
Li Wei tersenyum kecut. “Astaga Mei Yin, kau membela OB ini?! Kau tidak ada di sana pada saat dia melakukan tindakan asusila kepadaku, sementara kau mau memberikan kesaksian seperti apa? Kau mau pakai tebak-tebakan ha? Kau mau berasumsi semata?”Seperti wataknya yang arogan dan impulsif, maka Yuan Liu pun memberikan bentakan kepada sang sekretaris, lagi pula forum ini bukanlah forum formal yang mengharuskan dirinya bicara dengan sopan penuh tata krama.“Mei Yin. Kau tidak ada di lokasi pada saat kejadian berlangsung. Kau tidak tahu apa pun. Tidak usah ikut campur!” sentak Yuan Liu menggeram, alisnya semakin menukik ke bawah.Namun, karena sudah tahu seperti apa karakter Yuan Liu dan Li Wei, maka Mei Yin yang mempunyai watak berseberangan terhadap mereka, Mei Yin bukan impulsif, tetapi justru dia inklusif yakni menerima keterbukaan dan menerima orang lain tidak memandang ras, gender, latar belakang.Mei Yin punya pandangan baik tentang plurari
“Tidak ada tapi-tapian!” tepis Tuan Yuan Feng.Hanz menganggap keputusan yang diberikan Tuan Yuan Feng sudah adil dan penuh toleransi. Saat ini, Hanz masih menganggap bahwa Tuan Yuan Feng masih masuk kategori pemimpin dan pebisnis yang baik.“Li Wei, kau telah menyebarkan berita bohong. Kau akan mendapatkan peringatan dan juga hukuman tegas.” Lalu, Tuan Yuan Feng menghadapkan wajahnya ke arah Yuan Liu. “Dan kau Yuan Liu, kemarin kau sengaja menendang wadah air pel sehingga Henzo harus membersihkan area sekitar lobi. Kau juga akan mendapatkan hukuman!”Sejauh ini, Hanz makin puas dengan segala keputusan Tuan Yuan Liu.Setelah perdebatan tersebut mendapatkan konklusi pasti, maka kemudian Tuan Yuan Feng mempersilakan kepada Hanz untuk maju ke depan ruangan.“Aku pribadi telah menganggap Henzo sebagai pahlawan. Dia telah menyelamatkan nyawaku dan nyawa anakku. Terima kasih, Henzo. Kau akan mendapatkan imbalan besar.”Tidak sampa
Mei Yin terkesima dengan apa saja yang dia lihat dari seorang Hanz. Di awal pertama dia bertemu, dia memang melihat Hanz hanya seorang pekerja kotor dan rendahan, tetapi dia melihat ada sesuatu yang beda darinya, terlebih ketika tahu tentang sikap heroik serta mampu memecahkan teka-teki dari serangan terhadap dua orang penting Yuan You Energy.Karena itulah Mei Yin menawarkan sebuah traktiran pada malam hari ini buat Hanz. “Bisa aku katakan sebagai salam perkenalan.”Hanz mengedarkan pandangan ke sekitaran restoran di Hotel Royal Hyatt, di salah satu sisi metropolitan Shenzhen. “Kau sudah dua kali membela aku, Mei. Pertama di lobi dan kedua di forum tadi pagi. Di saat aku tidak punya teman mengobrol dan bahkan sampai terkucilkan, kau malah respect. Terima kasih banyak.”Mei Yin menyugar rambutnya ke samping, ketika tersenyum, matanya semakin mengecil. “Aku pernah dikucilkan karena statusku. Aku tahu bagaimana rasanya terkucilkan karena paling beda sen
Weiheng ternyata adalah Heng, hacker yang terlibat dalam kasus penusukan terhadap Yuan Liu dan peledakan di luar aula acara kemarin pagi. Meski begitu, Hanz tidak mau memberi tahu hal tersebut kepada Mei dengan alasan urusan spionase dan inteligen harus tetap dirahasiakan dari siapa pun, bahkan orang sekelas Tuan Yuan Feng saja tidak tahu siapa Heng sebenarnya.Hanz hampir tertawa. “Bisa jadi aku ini pemain sulap andal, Mei. Hehe. Aku hanya memastikan bahwa pria di foto ini memang ayahmu. Oke kalau begitu, apa yang kau inginkan untuk pria sejahat ini?”Mei melempar pandangannya sambil menggerenyotkan ujung bibirnya karena sedikit kesal. “Henzo, kenapa tidak mau jujur? Katakan saja, dari mana kau bisa tahu bahwa dia merupakan ayah angkatku?”Mengalihkan pembicaraan, Hanz memanggil pelayan. “Hm, Mei, apa makanan yang paling rekomen di sini? Aku orang baru, tidak tahu apa yang enak di mulut orang Eropa.”Mei menggelengkan kepalanya. Dia sangat p