Share

Bab 73 Kemurkaan Ibu Lorenzo

"Dari Nyonya Besar Tuan Lorenzo," jawab Shanaz setelah melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Minumlah dulu," suruh Lorenzo setelah melihat wajah Shanaz yang terlihat cemas.

Shanaz mengangguk menurut. "Iya Tuan," sahutnya, lalu mengangkat ponselnya.

"Jam segini kamu tidak ada di rumah kamu ke mana saja sih?!" Santi langsung memarahinya saat sambungan teleponnya terhubung dengan Shanaz.

"Sa–saya, sedang ada di–"

Kalimat Shanaz terpotong, karena Lorenzo mengambil paksa ponselnya. Lalu berbicara dengan ibunya. Dia merasa harus bertanggung jawab atas perbuatannya yang menyuruh Shanaz menemaninya di apartemen. Meskipun hatinya sebenarnya masih sakit hati terhadap wanita yang baginya sangat berarti dalam hidupnya.

"Maaf Ibu. Nabila dari semalam bersamaku. Tapi Lorenzo janji akan segera memulangkannya," jelas Lorenzo.

"Kamu ini membuat masalah saja. Kamu pikir dia tidak punya pekerjaan bisa seenaknya saja kamu bawa pergi ke mana-mana?" Santi mengomel panjang lebar di ujung telepon. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status