Share

Bab 76 Perpisahan

Shanaz gugup saat mendengar ucapan Lorenzo yang mengatakan ingin menikah dengan wanita impiannya. Ia hanyut dalam pikirannya sendiri, sampai tidak sadar menumpahkan satu cangkir minuman. Teh hangatnya membasahi lantai. Shanaz meminta maaf berulangkali.

"Sungguh maafkan saya Tuan, Nyonya," ucap Shanaz dengan wajah panik.

Fernando menganggukkan kepalanya, tak ingin masalahnya semakin berlarut-larut. "Iya, iya. Kamu kembali ke belakang dan segera bersihkan ya," sahutnya.

Ayah Fernando ikut menanggapinya. "Kamu suruh saja pelayan lain untuk membersihkannya ya, karena aku lihat wajahmu pucat seperti itu." Ia mengamati wajah kepala pelayannya yang memang sudah berubah menjadi pucat. "Apa kamu sedang sakit?" tanya ayah Fernando penasaran.

Shanaz menggelengkan kepalanya. "Sama sekali tidak Tuan," jawabnya.

Ibunya Fernando marah, karena suami dan anaknya malah sibuk dengan urusan orang lain. Sedangkan Lorenzo yang biasanya perhatian kepada Shanaz saat ini hanya tertunduk dan tak memberi tangga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status