Share

Bab 163. Terciduk Mertua

Sekian menit berlalu tanpa arti, keheningan masih setia menyelimuti kami. Aku dan Tsabit seakan sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa ada yang berani memulai.

Dari mulai aku duduk di depan Tsabit, aku hanya bisa melihat lelaki di depanku ini sibuk memutar-mutar pulpen yang ada di tangannya seolah sedang berpikir.

Aku mulai bosan tapi juga takut membuka suara lebih dulu. Jika kami terus seperti ini, bisa-bisa aku akan ketiduran sebelum memberi penjelasan. Sejujurnya, sebagai orang yang bersalah sebaiknya aku memulai percakapan lebih dulu tapi aku bingung bagaimana cara memulainya. Alhasil aku memilih bungkam karena di sisi ini akulah yang sedang diinterogasi.

"Eheum!" Tsabit berdehem untuk mencairkan suasana canggung di antara kami. "Jadi ... apa alasan kamu merahasiakan hal sepenting itu dari saya? Dan kenapa harus disembunyikan?" tanya Tsabit dengan nada berat.

Aku mendongak, menatap tepat ke netranya yang memerah. Sepasang mata itu memandangku lekat seolah mau memakanku bulat-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Sury yani
penasaran . tpi semoga aja Hana juga membelaTsabit dgn berapi api seperti pengakuan cintanya tadi . biar ibu mertuanya tau mereka saling cinta
goodnovel comment avatar
Rina Wati
lanjut Thor,,semangat dikit amat up load nya,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status