Share

11.lelaki biadab

Aku berusaha menguatkan hatiku yang mungkin sudah tak berbentuk lagi. Seketika kurasakan pandangan ku menggelap, tubuhku terasa melemas tak mampu menahan berat badan ku sendiri. Ku pegang erta-erat rak barang didepan ku, agar aku tak kehilangan keseimbangan. Tidak, aku harus kuat menahan kenyataan ini. Aku tak boleh lemah.

Ku ambil nafas panjang dan menghembuskanya pelan. Perlahan-lahan kutata kembali hatiku yang sudah remuk ini, dan ku paksakan untuk tersenyum ke arah Denisa.

"Oh iya, nanti aku tanyakan suamiku." Ucapku sambil tersenyum menahan sakit hati yang tak bisa ku ucapkan dengan kata-kata

"Kalau gitu aku pamit dulu mbak mau ke kasir. Soalnya aku uda selesai belanjanya." Ucapnya yang ku balas dengan anggukan kepala ku. Kemudian dia pergi meinggalkan ku

"Denisa tunggu..." Ucapku

"Iya mbak ada apa?" Tanyanya kembali dan berbalik arah menghadapku

"Ummm pulangnya mbak antar aja ya. Kasian kalau kamu harus nunggu ojek lama."

"Gak usah mbak nanti ngerepotin, biar saya naik ojek sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Dewi Dj
marahlah pada diri sendiri ,n koreksi diri
goodnovel comment avatar
Dewi Dj
ya apes Uda abisin koinny Kpan lagi ?bisa g baca tanpa koin? adoow jangan salahkan maduny tapi salahin suamimu sayank
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status