Share

S2~122

“Padahal, aku nggak mau datang ke sini.” Melihat Rama mulai berjalan mendahuluinya, Lintang segera berteriak. “Ramaaa, jangan cepat-cepat jalannya. Pegangan sama tante Intan.” Karena Lintang tengah mendorong stroller berisikan Mana yang tertidur, maka ia tidak bisa sekaligus menggandeng Rama.

Rama berbalik, lalu berjalan mundur. “Aku nggak jauh-jauh, Ma.” Setelah berucap hal tersebut, Rama kembali berbalik dan berjalan seperti biasa. Namun, tetap berada di depan Lintang dan Intan.

“Capek, ya, Mbak?” tanya Intan.

“Nggak capek juga.” Lintang segera menutup mulutnya yang baru saja menguap. “Cuma mager aja, Tan. Hamil yang ini, ni, aku malas ke mana-mana kalau nggak terpaksa. Ini aja kalau nggak diminta wakilin ibu, aku mending tidur di rumah.”

Terbit setitik rasa iri di hati Intan, tetapi, lagi-lagi ia harus sadar diri. Memangnya, Intan siapa, sampai Retno meminta menggantikannya menghadiri opening ceremony pameran buku Internasional?

Intan bukanlah siapa-siapa. Bahkan, posisi Safir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
jgn jodohin sma fajar krn intan terlalu naif n bego mau2 nya dia nyerahkan diri sma modelan safir, pokoknya gk sukak sma intan
goodnovel comment avatar
Suherni 123
tuh ntan omongannya orang tua tu di denger sadar diri aja daripada ketinggian jatuhnya sakit bangett
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
polos bgt intan... syukurlah dapat mertua sebaik Bu Retno...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status