Share

S2~124

“Papa mamamu masih dalam perjalanan.” Sebelum Intan bertanya, Lintang sudah lebih dulu menyampaikan sesuatu. Sebenarnya, Intan sudah sadar sejak masih berada di lokasi pameran, tetapi, Lintang memaksa untuk membawa adik iparnya itu ke rumah sakit terdekat. “Dengar apa kata dokter tadi, kan? Tekananmu rendah banget, sama dehidrasi juga. Jadi, kamu harus bedrest. Tahu gini aku ngajak kamu ke pameran.”

Bukan salah Lintang, tetapi Intanlah yang sedikit memaksa untuk ikut. Intan bosan berada di rumah, dan sedang malas pulang ke rumahnya sendiri, karena orang tuanya pasti akan bertanya tentang banyak hal.

“Mas … Safir?” Biarlah Intan dikatakan bodoh, tetapi di pikirannya saat ini hanyalah Safir. Apa pria itu sudah tahu Intan berada di rumah sakit?

“Aku nggak bisa jawab.” Lintang sampai menelepon Eni, dan memintanya datang ke rumah sakit dengan menggunakan ojek agar cepat sampai. Urusan Rama masih bisa dititipkan pada Raga, kerena bocah itu sudah besar dan bisa diatur. Namun untuk urusan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
good job Intan. sekali kali Safir kudu dilawan. enak aja gaji 70% buat dia. aturan kan dia tuh cuma 10%
goodnovel comment avatar
Sarigus yuliani
wkwkwkwk kena kau fir
goodnovel comment avatar
Susan Soen
intan... harus kuat yaa... jgn mau dibodohin Safir. Mba Thor... Safir diapain ya biar kapok...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status