Share

S2~130

Lebih baik menghindar, daripada terluka lagi. Dalam kesendiriannya, Intan hanya butuh kata “waras” agar bisa tetap berdiri tegak. Tidak ada yang bisa diandalkan, kecuali dirinya sendiri. Tidak ada juga yang bisa diharapkan, karena ujung-ujungnya Intan hanya menelan rasa kecewa.

Intan memang salah. Karena itulah, ia berusaha bertanggung jawab dan memperbaiki masa depannya kelak. Ada orang tua yang tidak lagi boleh ia kecewakan, dan calon bayi yang nantinya akan menjadikan Intan sebagai panutan. Oleh sebab itu, Intan harus benar-benar memilah semua hal, agar tidak lagi jatuh ke dalam lubang akibat kecerobohannya sendiri.

“Siang, Bu Widi,” sapa Intan ketika baru saja keluar dari kelasnya. Ia berpapasan dengan manajer cabang, yang tempo hari langsung turun tangan mewawancarainya.

“Siang, Tan.” Widi mengangguk kecil, seraya tersenyum kecil. “Sudah mau pulang, atau masih ada kelas?” tanya Widi tanpa menghentikan langkah, karena Intan juga sudah berjalan di sampingnya.

“Ada satu lagi, Bu,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
kebangetan banget sih Safir. demi calon anaknya itu tpi kyak males.
goodnovel comment avatar
Reni Cahyaningrum
aduh,jangan deh tan seperti nya bakal kayak raga deh kasihan mas fajar selalu jadi cameo mba beib suka bikin hepi ending buat semua nya soalnya
goodnovel comment avatar
senja
sepertinya memang intan harus mandiri nggak usah ngarep si safir lagi move on intan pergilah sejauh mungkin dari safir..biar dia klimpungan mencari 2mu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status