Share

S2~134

“80 persen dari gaji dan bonusmu bulan depan, tetap ditransfer ke rekening Intan,” kata Raga sambil bersedekap dan berdiri di samping kursi kerja Ario. Ia menatap ke arah jendela, dan melihat taman yang sedang disirami oleh asisten rumah tangga di luar sana. “Silakan mengundurkan diri dari perusahaan kalau kamu nggak bisa terima itu.”

“Mas—”

“Kamu juga bisa keluar dari rumah ini,” sahut Ario setuju dengan ucapan Raga. Ario sampai bingung sendiri, bagaimana caranya mendidik putra bungsunya itu agar bisa lebih baik, dan bertanggung jawab lagi.

Ario juga tahu, Safir tidak mungkin berani keluar dari kediaman Sailendra, karena ia akan kehilangan semua kemewahan dan fasilitas yang selama ini didapatnya di rumah.

“Kebutuhan Intan itu lebih banyak daripada kamu,” tambah Raga sudah malas melihat wajah adiknya. “Apalagi dia lagi hamil.”

“Uang bensinku aja—”

“Pake motor.” Satu sudut bibir Raga tertarik miring, dan miris mendengar Safir masih saja memikirkan nasibnya, tanpa mau mengingat Intan. “
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
intan ini cuma pintar ngangkang diluar nikah tapi tetap labil dalam emosi
goodnovel comment avatar
Erni Erniati
mungkin Intan berjodoh sama Fajar
goodnovel comment avatar
siti rahmah
dah sama fajar aja in
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status