Share

Bab 23. Gantung Diri

"Terima kasih ya, Ra. Selama ini kamu sudah baik dengan Tini." ujar mak Iroh, menatap dalam pada Tiara. "Di saat orang lain menjauhi Tini, dan mengolok-oloknya sebagai perawan tua. Kamu tetap memilihnya sebagai teman dekat."

Mak Iroh terisak. Ia tidak bisa bayangkan bagaimana pandangan orang-orang pada anaknya, jika berita tentang pemerkosaan yang terjadi pada dirinya tersiar di kampungnya.

Tiara memeluk mak Iroh."Mak harus kuat. Yakinlah, badai akan segera berlalu dan berganti dengan langit yang terang." ucapnya, bergetar.

Satu persatu. Bulir bening yang sejak tadi ditahannya, perlahan bergulir di kedua pipinya.

"Oh ya. Kapan rencana kalian ke kota?" tanya mak Iroh, mengalihkan kesedihannya.

"Mungkin menunggu Cahaya dan Hasan selesai ujian semester, Mak." jawab Tiara

"Apa kalian akan pindah ke kota atau hanya selama libur sekolah, saja?" lagi, mak Iroh bertanya.

"Saya belum tahu, Mak. Di Kota biaya hidup besar, ditambah Cahaya dan Hasan harus sekolah. Saya bingung, apa yang akan kami
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status