Share

BAB 26. Sumpah keramat.

Ucapan adalah doa, maka katakanlah hanya yan baik-baik saja.

“Berani pergi dari rumah kamu bukan anak Ibu lagi, Man!” Ancam ibu.

Mas Arman berhenti pas di tengah-tengah pintu. Melihat ke arahku lalu melihat ke dalam di mana ibu sedang berkacak pinggang. Mas Arman terlihat kebingungan. Halah pasti dia juga bakalan nurut sama ancaman ibunya. Dasar anak manja.

“Aku harus temani istriku, Bu. Aku takut terjadi sesuatu pada Fatki. Kalau Ibu tidak mau anggap aku anak lagi juga tidak apa-apa yang penting aku tetap sayang pada Ibu dan hanya Ibulah satu-satunya wanita yang paling aku cintai di atas segala-galanya,” jawab Mas Arman.

Aku terharu sekaligus ingin tertawa. Ternyata Mas Arman berani menyangkal perintah ibunya.

Kenapa juga Mas Arman sekarang bisa membuat begitu. Ya, meski aku tahu itu tulus, tapi dulu dia sama sekali tidak pernah begitu.

“Dasar anak s*tan! Pergi sana, aku doakan enggak selamat kamu!” Ibu makin emosi sampai dilemparnya centong nasi yang ada di tangannya. Perasaanku ib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status