Share

BAB 61. Pingsan.

“Siapa Mbak yang telepon?”

“Citra, sepupunya Mas Arman. Katanya ibuku ditemukan pingsan di ruang tengah.”

“Kasihan, ih, emang di rumah enggak ada orang?”

“Enggak ada kayaknya soalnya Mas Arman enggak jadi bunuh diri, pasti dai pergi kerja. Intan kuliah dan Bapak mungkin sudah pulang ke kontrakannya" jawabku.

“Rumit he he ... aku yang cuma lihat aja rumit apa lagi kalian yang jalani.”

“Ya, begitu deh. Kalau tidak mengalami langsung memang orang hanya bisa berkomentar hebat dan kuat, tapi percayalah orang yang mengalaminya justru jauh lebih rapuh. Mereka hanya berusaha untuk tegar. Apalagi korban seperti aku ini dan Ibu. Mau melakukan apa pun jadi serba salah," jelasku.

“Iya, Mbak. Makanya itu aku nanti sebelum menikah akan buat perjanjian tidak ada yang boleh selingkuh kalau ada yang selingkuh langsung out jangan bawa harta apa pun. Soalnya aku belajar dari pernikahan Mbak Fatki dan Mas Arman.”

“Jamu berhak menentukan arah kehidupan yang menurutmu baik, San, tapi jangan juga kamu jadik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status