Share

BAB 60. Ibu mertuaku kenapa?

Ting!

Mas Arman kembali mengirimkan pesan. Ck, kirain sudah bunuh diri.

[Kamu tega, Dik. Kamu sudah benar-benar tidak mencintaiku lagi. Selamat tinggal!]

Halah, gitu doang. Palingan cuma gertakan. Cuma kecelakaan motor aja kesakitan kerjaannya meraung-raung tak jelas setiap malam.

[Selamat tinggal. Aku tunggu hantumu kelayapan!] Balasku dan dalam hitungan detik dibaca dong! Ha ha Mas Arman tingkahmu makin seperti orang hilang akal.

~K~U🌸🌸🌸

Aku tertegun ketika sampai ruko kok, sudah dipasang banner? Cepat sekali kerjanya Susanti. Terus ini yang masang banner siapa? Bannernya juga cantik, sesuai ekspektasiku. Terus itu pintu kacanya juga sedang dipasang sama tukangnya. Susanti benar-benar bisa diandalkan.

“Mbak, maaf ongkosnya belum?” tegur kang ojek.

“Eh, iya, maaf, Mas. Lupa.” Kuberikan uang dua puluh ribuan.

“Enggak usah disusukin Mas, kembaliannya ambil aja,” kataku seraya berlari masuk ke ruko.

“Assalamualaikum! Susanti, San!” panggilku.

“Wa’alaikumsalam! Lagi di toilet Mbak, m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status