Share

Part 23

Aku terus mengamati sepeda motor berwarna hitam yang masih terparkir di halaman sekolah. Terlihat masih baru dan bagus. Jika dijual sepertinya masih bisa menghasilkan uang yang lumayan.

Namun, jika aku kembali melakukan itu, pasti Azriel akan semakin benci, karena dulu saja ketika Devi menyuruhku mengambil motor sport yang aku hadiahkan untuknya dia terlihat begitu marah. Aku tidak mau melakukan kesalahan yang sama lagi.

"Faza, sini, Nak!" teriakku memanggil teman sekelas Azriel, dan remaja seusia anakku itu segera berjalan menghampiri.

"Ada apa, Om?" tanyanya kemudian dengan nada sopan.

"Titip kunci motornya Azriel." Memberikan kunci motor yang sempat aku ambil dari si sulung kepada bocah berusia tujuh belas tahun itu.

"Iya, Om." Dia melekuk senyum sambil menatapku.

"Oh, iya. Kamu kan dekat dengan anak saya, tolong bujuk dia untuk mau menghormati saya sebagai ayahnya. Jangan jadi anak durhaka, karena biar bagaimanapun dalam dara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Titih
Haris msh aja sombong udh jdi gembel jg...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status