Share

Part 27

"Ambar, aku permisi pulang dulu, suami aku nelepon dan nyuruh aku buru-buru pulang," pamitku kepada Ambar yang sedang duduk di ruang tamu bersama keluarga besarnya.

"Oh, ya sudah, Dev. Kamu hati-hati ya?" Dia melekuk senyum sok polos dan sok tulus.

Aku segera keluar dari rumah tersebut, tersenyum miring sambil menatap perhiasan yang berhasil aku ambil dari kamar si tukang pamer. Biar tahu rasa. Lagian hanya satu buah kalung dan satu buah cincin mah nggak akan membuat dia mendadak menjadi miskin.

Setelah dari rumah Ambar aku segera pergi ke pasar, menawarkan perhiasan tersebut ke toko emas dan ternyata penawaran dari si empunya toko benar-benar membuat aku syok luar biasa. Satu buah kalung ditawar dua puluh lima juta, dan cincin milik Ambar dihargai enam juta.

Padahal sepertinya gramnya tidak terlalu besar, tetapi harganya luar biasa mahalnya.

Ya, walaupun pada awalnya banyak toko yang menolak dengan alasan takut barang curian, tetapi akh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status