Share

Part 28

"Aku minta maaf, Ambar. Aku benar-benar nggak tahu. Aku khilaf. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi suami aku yang kasar dan suka main tangan. Ini aja aku masih dikejar-kejar rentenir karena masih ada hutang sama mereka, dan diancam akan dibunuh jika tidak segera melunasi hutang!"

"Itu urusan kamu, bukan urusan aku. Aku nggak mau tahu, pokoknya besok kamu anterin aku ke toko tempat kamu menjual perhiasan aku, biar aku tebus barang-barang itu!" Dengan jumawa Ambar memutar badan, meninggalkan kediamanku tanpa permisi dan basa-basi.

Lama-lama semakin menunjukkan sikap angkuhnya ini perempuan. Awas saja nanti kalau Haris sudah berada dalam pelukan aku. Akan kutendang jauh-jauh, dan akan kubalas semua sikap sombong kamu, Ambar!

***

Esok harinya, sebelum aku berangkat kerja ibu beranak dua itu sudah menunggu di halaman dan langsung mengajakku ke toko tempatku menjual kalungnya. Sepanjang perjalanan tidak ada sepatah kata pun yang kelua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status