Share

31. Sahabat Galih

"Bagaimana?" tanya Batara.

"Lancar, Pak. Tinggal sidang putusan. Galih gak datang karena anaknya masih sakit. Baguslah, jadinya perceraian ini bisa cepat selesai," jawab Kikan santai. Wajahnya semringah karena beban yang menimpa dadanya saat ini, perlahan mulai terangkat.

"Kamu gak ada niatan melihat anaknya?" Kikan menggelengkan kepala.

"Tidak minat dan saya gak peduli. Saya udah gak mau bahas Galih ataupun Esti, Pak. Saya benar-benar ingin melupakan lelaki itu dan istrinya."

"Maafkan saya jika masih sering menyinggung Galih."

"Gak papa, Pak. Hari ini kita meeting jam berapa?"

"Jam dua siang. Nanti langsung saja ke ruang rapat ya. Semangat." Kikan mengangguk. Lalu Batara pun keluar dari ruangan Kikan. Wanita itu tersenyum memandangi sekeliling ruangan yang tidak pernah ada dalam mimpinya. Sekarang fokusnya menata hidup dan menjadi sukses, sehingga ia bisa puas melihat wajah iri dari Galih dan Esti.

Kikan membuka akun media sosialnya. Sudah lama ia tidak berselancar di sana. Seb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status