Share

33. Perasaan Batara

Batara

Kikan

Saya gak bisa masak, tapi lagi pengen masak. Setelah matang, saya gak bisa menghabiskannya semua. Apa Bapak mau?

Aku tersenyum membaca pesan Kikan.

"Papa." Putri kecilku Maura bangun dari tidur dan langsung duduk sambil menggosok kedua matanya. Rambut ikalnya berantakan mengembang bak singa. Aku yang sedang merapikan kemeja, langsung menghampiri Maura.

"Halo, Sayang, baca doa bangun tidur dulu."

"Alhamdulillah." Batara tersenyum, kemudian memberikan kecupan di pipi gembul putrinya.

"Papa mau kelja?" aku mengangguk.

"Gak usah kelja."

"Katanya mau lihat ikan di aquarium besar. Jadinya Papa harus kerja. Maura di sini saja sama nenek. Kakak Ibrahim juga di rumah. Nanti kalau Papa libur, kita lihat ikan di aquarium besar ya?" gadia kecilku itu mengangguk. Lalu ia turun dari kasur dan langsung keluar dari kamar.

"Ra," suara mama memanggil namaku.

"Ya, Ma, masuk aja." Mama berjalan masuk, lalu duduk di pinggir ranjang.

"Lusa adik kamu lahiran. Mama mau ke sana. Di rumah g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yunita Anisyah
galih oh galihhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status