Share

41. Renggang

PoV 3

"Jadi bagaimana Bu Kikan, kapan surat cerainya turun?" tanya Batara pada Kikan saat pria itu mengantar Kikan pulang ke rumah.

"Setiap hari terus nanya itu, apa gak bosan, Mas?" tanya Kikan balik. Wajahnya BT karena ia sedang benar-benar lelah. Ia tahu maksud Batara bercanda, tetapi saat ini hatinya memang lagi lelah. Panggilan 'Mas' ia sematkan sejak keduanya memutuskan untuk kenal lebih dekat, sebelum mereka maju ke jenjang yang lebih serius.

"Maaf kalau kamu tersinggung. Aku gak akan tanya hal itu lagi." Batara pun bungkam sampai mobil berhenti di depan rumah Kikan.

"Istirahat ya," pesan pria itu.

"Iya, ini saya mau langsung tidur. Makasih ya, Mas." Kikan pun langsung turun begitu saja tanpa mencium punggung tangan Batara seperti kemarin-kemarin. Mood wanita itu benar-benar tidak baik sehingga atmosfer yang terasa bagaikan di planet.

Batara pun kembali menekan pedal gas untuk pulang ke rumahnya. Jarak yang ia tempuh sebenarnya cukup jauh. Dari Kebayoran, ia harus mengantar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status