Share

44. Sebuah Permainan

"Anda sudah dijemput Pak Galih. Tuduhan Anda ditarik pihak rumah sakit. Anda bebas," ucapan sipir penjara membuat Galih tertegun. Ia masih duduk dengan kedua lutut yang ditekuk.

"Saya sedang tidak ingin bercanda, Pak," balas Galih.

"Jadi kamu mau dipenjara saja? Istri kamu sudah di depan." Galih sontak berdiri. Sipir membukakan pintu sel. Galih pun keluar, tetapi masih dalam keadaan ragu.

"Laporan saya dicabut rumah sakit, Pak?" tanya Galih lagi memastikan. Sipir itu mengangguk.

"Lurus aja jalan dari sini. Terus nanti tanda tangan di petugas depan untuk ambil tas kamu. Kamu ke sini bawa tas'kan?" Galih mengangguk.

"Oke, selamat menghirup udara bebas." Sipir itu menyalami Galih.

Pria itu melangkah penuh semangat menuju penjaga pintu depan. Ia membereskan administrasi yang dibutuhkan penjaga sebelum ia keluar dari tahanan.

"Jadikan pelajaran ya, Pak. Jangan utang kalau gak bisa bayar." Galih mengangguk sambil tersenyum. Dengan menggendong tas ransel di pundak kanannya, Galih berjalan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ari_82
hehehehe buaya kok di kadalin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status