Share

34. Pesona Duda Anak Dua

Masakan kamu enak, Kikan. Saya serius, bukan karena bisa makan siang gratis he he

Send

Setelah aku mengirimkan pesan pada Kikan, aku pun melanjutkan makan siangku. Ada sayur asem, ikan asin, tahu , dan tempe goreng. Bahkan ada urap sayur. Kikan memasak banyak, padahal di rumah hanya dia sendiri. Pantas saja ia tidak bisa menghabiskannya.

Semua rasanya enak dan cocok di lidahku.

Kapan kamu masak lagi. Bawakan saya ya. Please! Ini tuh enak banget.

Send

Aku duduk dengan kaki diluruskan. Kaitan celana kerja aku lepas karena perutku sepertinya sebentar lagi akan meletus. Terlalu sesak. Seperti makan siang di rumah. Masakan yang dimasak oleh pasangan kita. Aku tersenyum, mengingat almarhumah istriku yang juga jago memasak.

Kamila, alfatihah.

Aku langsung melafazkan Al-fatihah begitu mengingat almarhumah istri yang sangat aku cintai. Ia sudah bahagia di sana karena meninggalnya ibu pada saat melahirkan termasuk syahid bukan? Aku yakin sekali Kamila saat ini sedang tertawa dan gembira di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status