Share

37. Pinjam Uang pada Mantan

Aku tahu Kikan masih di rumahnya yang lama. Pagi-pagi sekali, masih jam lima pagi, aku sudah berangkat dengan ojek online. Waktu masih terlalu pagi, sehingga jalanan cukup lengang di hari kamis seperti ini. Kenapa aku datang pagi sekali? Karena mengejar Kikan belum berangkat kerja.

"Assalamualaikum." Aku menyerukan namanya. Pagar rumah tidak dikunci, mungkin ia sempat keluar untuk membeli sarapan.

"Assalamualaikum!" Seruku lagi. Sosoknya aku lihat dari balik jendela tengah membuka pintu. Jantung ini tiba-tiba berdebar, bukan karena ada perasaan lain, tetapi karena takut. Takut Kikan menutup kembali pintu rumahnya.

"Wa'alaykumussalam, siapa, eh...." wajahnya begitu terkejut.

"Kikan, aku ada perlu, apa aku boleh masuk?" tanpa menunggu Kikan, aku langsung saja mendorong pagar yang tidak dikunci itu. Ada satu hal yang menarik buatku yaitu saat ini Kikan tengah memakai apron. Jelas ia tengah sibuk di dapur.

"Mau apa?" tanyanya dingin bahkan tanpa senyuman sama sekali.

"Aku ada perlu, apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status