"Uhmmm...aku..u..u..pergi duluan, aku sudah tidak tahan" ucap Aaron langsung menggandeng kedua wanita itu. Salah satunya ia cium. Dan tangannya memegang dada si perempuan yang ang satu lagi. Aaron benar benar seorang playboy pencinta selangkangan.
Gavin sebenarnya ingin mengingatkan bahwa Alex sekarang ini telah menikah, tapi apalah dayanya saat Alex sedang senang ia tidak boleh di tegur atau pun di sapa sama sekali. Dulu pernah ia melakukannya tapi hampir saja nyawanya melayang. Apakah Alex sudah lupa kalau ia sudah menikah sekarang? entahlah mungkin saja memang benar... "Kau bersenang senang lah Gavin" ucap Alex, ia juga membawa tiga perempuan yang sedang membelai Nikmat kepadanya. Sesampainya di kamar, Alex membuka semua pakaiannya tanpa tersisa satu pun hingga dirinya full naked Para wanita berbinar melihat ada yang sangat panjang di tengah tengah pangkal pahanya. Alex pasti sangat memuaskan pikir mereka. Tanpa tersenyum Alex memerintahkan ketiga wanita itu untuk mendekat ke arahnya. Satu wanita langsung mengulum Milik Alex yang besar. Alex memejamkan matanya seketika menikmati permainan wanita itu terasa begitu nikmat. "Ohhh..shitt.." saat memejamkan matanya, Alex teringat dengan mata Aisyah yang teduh. Alex langsung mendorong wanita itu dan terburu buru memakai pakaiannya kembali. Kenapa ia bisa lupa kalau dirinya sekarang sudah menikah. Tak lupa ia juga memberi sebuah cek kepada ketiga wanita itu dan meninggalkan ketiga wanita itu dengan rasa kecewa mereka masing-masing. Alex langsung mengemudi mobil nya sendirian dengan dia atas rata-rata agar bisa sampai ke rumah dengan cepat. lni sudah larut malam sekali. Alex berlari menaiki tangga untuk sampai ke kamarnya. ceklekk.. Alex terpaku melihat Aisyah sedang berdoa kepada dirinya. " Ya Allah, selamatkan lah suami ku dari bahaya di luaran san. Hamba sedari tadi tidak tenang ya Allah. Hamba tidak tahu bagaimana dengan suamiku, tapi aku selalu memohon kepada mu agar suami ku selalu dalam lindungan mu Amin..Amin ya robbal A'lamin.." setelah berdoa Aisyah langsung bersujud. Alex tersentuh bagaimana Aisyah sang istri yang baru dinikahinya satu hari ini mendoakan nya, karena terlalu mengkhawatirkan dirinya. Karena pulang terlalu larut malam. Begitu tersentuh hatinya... Setelah menumpahkan semua keluh kesahnya, Aisyah merasa jadi tenang sekarang. Kenapa tidak khawatir, ini sudah tengah malam tapi sang suami yang baru sehari ia nikahi tidak pulang padahal ini adalah malam pertama mereka. Deg... Alex terpaku melihat wajah Aisyah bak seorang bidadari sangat cantik. Jantung nya berdegup dengan kencang seolah olah mau keluar dari tempatnya. Benarkah ini Aisyah yang ia nikahi atau bidadari yang telah turun dari Syurga. Atau dirinya yang sudah mati dan melihat bidadari? tapi tidak mungkin ia mati, kalaupun mati tentunya dirinya sudah di tunggu di neraka duluan. Dan Alex tidak menyangkal hal itu karena dirinya adalah seorang mafia besar. "Tuan..." nga ngap Aisyah kaget melihat Alex sudah berada di kamar. Aisyah langsung mengambil cadarnya nya dan memasang nya dengan cepat. Apakah itu benar-benar istrinya yang baru ia nikahi, Alex tidak bisa berkata-kata lagi melihat wajah paripurna Aisyah yang cantik, yang selalu ingin di tatap setiap detiknya. Seperti ada magnet tersendiri untuk selalu melihat wajah Aisyah. "Tuan sudah pulang.." lega Aisyah yang sudah melihat Alex pulang dengan utuh. Walaupun dirinya sangat malu Sekarang Karena Alex telah melihat wajahnya. Tapi untungnya ada cadarnya yang menutupi wajah Aisyah yang sedang malu. Alex segera tersadar Karena Aisyah sedang mendekat ke arahnya. Aisyah mengadah tangannya membuat Alex mengerutkan keningnya. Aisyah lalu meraih tangan Alex Karena Alex tidak menyambut tangan nya. Cup... Alex langsung menetas kan air matanya bagaimana hormat nya Aisyah kepada nya dirinya. la sangat menyesal telah sempat bermain di Club tadi. "Tuan kenapa menangis..? apakah ada sesuatu yang sudah terjadi sama Tuan" panik Aisyah tapi Alex justru tersenyum melihat kepanikan Aisyah yang menurutnya sangat lucu. Refleks Alex langsung memeluk Aisyah, membuat Aisyah membeku dengan tiba tiba nya Alex memeluk dirinya. Tapi kemudian ia mengelus elus punggung Alex untuk menenangkan Alex. Pikirnya mungkin Alex sedang banyak masalah dengan pekerjaan nya."Tuan bau.." ucap Aisyah dengan polosnya. Alex memang bau karena alkohol tadi di campur dengan rokok. "kamu tidak tahu bau apa in?i" tanya Alex dan Aisyah hanya menggelengkan kepalanya dengan polos. istrinya terlalu polos atau gimana? " Aisyah gak pernah cium yang seperti ini" Aisyah mengendus endus aroma dari tubuh Alex. Dirinya memang benar benar tidak tahu aroma apa yang ada di tubuh Alex. "Tapi tuan bau rokok bercampur sesuatu gitu..tapi Aisyah gak tahu bau apa?" Alex hanya tersenyum mendengar ucapan dari Aisyah yang polos. la lebih bersyukur, lebih baik Aisyah tidak mengetahui nya itu lebih bagus. "Aku mau mandi dulu" ucap Alex. "Tidak tuan" cegah Aisyah dengan cepat. " Kenapa?" " Tidak baik mandi malam-malam, lebih baik tubuh nya di lap saja" ujar Aisyah dengan menundukkan kepalanya. Tiba-tiba terbit senyum jahil di bibir Alex, lalu ia langsung mengangguk kan kepalanya. "Sebentar Aisyah ambil peralatannya dulu" Aisyah bergegas ke kamar mandi la ternya
ceklekk... Aisyah yang sedang membaca di sopa langsung menoleh mendengar suara pintu terbuka. Terlihatlah pria yang ketampanan nya bak seperti dewa Yunani, membuat Aisyah jadi merasa tersipu melihat Alex, apalagi Alex hanya memakai handuk sebatas pinggang saja, begitu tampan nya ciptaan tuhan yang satu ini. "Astaghfirullah.." Aisyah segera sadar dari lamunannya yang menatap Alex terlalu lama, padahal mereka sudah sah sah saja. Tidak ada larangan sedikit pun memandang seorang suami dengan lama lama. Alex tersenyum melihat sudah ada baju di atas tempat tidur lalu melihat Aisyah yang sedang membaca sebuah buku membuat Alex jadi terkekeh. Alex mendekati Aisyah dan Aisyah hanya melirik tapi di dalam hatinya sedang merasa kan tidak aman. "Apa yang sedang kau baca"tanya Alex mencondongkan badannya. "Ti..ti...tidak ada.." jawab Aisyah dengan gugup. Kegugupan Aisyah malah sangat lucu di mata Alex. Seperti kelinci kecil yang sangat imut. "Apa..yang tuan ingin kan.." "Hmmm..."
Alex merasa sangat nyaman saat memeluk Aisyah. Bau harumnya seketika bisa menenangkan jiwa Alex. Sudah Banyak wanita yang di coba Alex, tapi hanya dengan Aisyah lah yang bisa membuat Alex nyaman dan serasa ingin melindunginya dan di jaga dengan sangat hati-hati. Dirinya tidak tahu mengapa nalurinya berkata seperti itu, atau karena hanya ingin membalas Budi karena sudah membuat ayah Aisyah meninggal dunia. Yang pasti dirinya hanya ingin melindungi dan menjaga Aisyah. Tapi sejak kapan dirinya suka membalas Budi. Bahkan Aisyah tidak melakukan apapun, adik kecilnya sekarang sudah menegang hanya dengan memeluk Aisyah saja, tapi segera ia tahan, takut nya mengejutkan Aisyah atau takut Aisyah belum siap apalagi Aisyah masih berumur 18 tahun. Sedangkan Aisyah malah tidak bisa tidur. Dirinya tidak berani bergerak sama sekali. Ia begitu takut kepada Alex. "Tuan ,ada yang mengganjal di punggung Aisyah.." "Tidak usah hiraukan.." jawab Alex dengan cepat. bahkan dirinya merasakan ses
Aisyah keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian nya. la melihat Alex yang sedang menatapnya juga dengan pandangan yang tidak bisa terbaca. "Pagi tuan.." sapa Aisyah dengan suaranya yang lembut. Alex langsung gerjeb memeluk Aisyah, hasratnya semakin menggebu-gebu ingin segera ter tuntas kan. Lagi-lagi membuat Aisyah terkejut. " Aisyah bolehkah aku melihat wajah mu" tanya Alex dengan dalam walaupun sebenarnya ia sudah pernah melihat wajah Aisyah. "Bukankah tuan sudah melihat wajah Aisyah?" jawab Aisyah dengan gugup. "Iya tapi bolehkah" Aisyah mengangguk kan kepalanya dengan ragu-ragu, bagaimana pun Alex kini telah menjadi suaminya yang harus ia patuhi selamanya. Dengan cepat Alex membuka cadarnya, Alex semakin terpesona melihat wajah Aisyah benar-benar alami, bibirnya yang merah asli, ternyata masih ada di dunia jika di cicipi pasti rasanya sangat manis. Cup.. Alex melumat bibir Aisyah yang kenyal seperti perkiraan nya sangat manis rasanya, sehingga membuat nya se
Setelah selesai mandi Alex langsung menuju ke ruang kerjanya. Drtt.... Alex melihat siapa yang telah menelponnya dan wajahnya langsung berubah menjadi datar. "Ja*ang mana yang kamu pungut anak bodoh sampai-sampai kau mau menikahinya hah!!" Membuat Alex langsung mengeram kesal. "Perhatikan ucapan mu Dad" ucap Alex geram. Untung saja masih Ayah nya kalau orang lain maka nyawa nya pasti akan melayang detik itu juga. Yah yang menelepon nya adalah ayahnya tuan besar dari yaitu Anderson kalangi yang sekarang sekarang di new York. "Sudah ku bilang jangan menikahi siapa pun kecuali dengan pilihan ku" ucap kalangi di seberang telepon sana. "Aku yang membina rumah tangga. Dan Daddy perhatikan ucapan mu sekali lagi atau kau akan merasakan kehebatan putra mu yang kau banggakan ini. lngat, sekarang ia adalah istri ku MENANTU BESAR MU " ucap Alex dengan menekan kata terakhirnya dan langsung memutuskan sambungan telepon. lni lah yang tidak sukainya dengan sang Daddy. Yang selalu mengatur-nga
Buru-buru Alex menutup kembali dinding nya seperti semula karena melihat Aisyah telah menyelesaikan mandinya. " Tuan..." teriak Aisyah dari dalam kamar mandi. Alex langsung mendekat dan berucap" Apa kamu sudah selesai mandinya?" "lya tuan sudah tapi" " Katakan ada apa" "Aisyah gak bawa ganti baju" ujar Aisyah. Tanpa aba-aba Alex langsung masuk ke kamar mandi yang ternyata tidak di kunci oleh Aisyah dan melihat Aisyah hanya memakai handuk hanya setengah jengkal pahanya saja membuat Alex kembali menelan salivanya berkali kali. Demi apapun rasanya Alex ingin mimisan sekarang juga. "lhhh.. tuan!! kenapa masuk." protes Aisyah lalu menarik narik handuknya agar lebih menutupi bagian bawahnya. "Kenapa harus di tutupi." Alex meyikap tangan Aisyah. lni terlalu indah untuk di lihat rasanya. la ingin kembali membawa Aisyah ke bawah Kungkungan nya. "Kenapa harus malu?" tanya Alex. " Aisyah belum terbiasa" jawab Aisyah dengan menundukkan kepalanya. "Padahal kita baru saja bercinta, letak
Aisyah makan benar-benar sudah seperti orang yang tidak makan bertahun tahun sangking lapar nya, kenapa tidak? dirinya sudah melewatkan sarapan pagi dan makan siang dan ini ulah suaminya. Alex hanya tersenyum menanggapi nya karena ulahnya Aisyah sudah melewat kan dua kali makan, yaitu siang dan pagi. "Nambah lagi?" tanya Alex yang melihat piring Aisyah hampir habis. "Enggak tuan, Aisyah udah kenyang" jawab Aisyah yang mulutnya masih berisi yang mirip seperti ikan buntal, yang mana Aisyah kini tidak menggunakan cadarnya sehingga terlihat pipi chubby nya. Tenang saja, Alex sudah memperingatkan semua pelayan tanpa terkecuali agar tidak boleh memasuki ruangan makan. Alex tidak bisa menahan senyum manis di bibirnya "Alhamdulillah.." lalu Aisyah mengelus perutnya yang sudah berisi. Alex mengambil tissue dan mengelap bibir Aisyah membuat Aisyah tertekun dengan perlakuan Alex sekaligus merasa senang. "Sudah selesai?" tanya Alex. "Sudah tuan, Aisyah sudah kenyang" jawab Aisyah den
" Gavin siap kan penjagaan lebih ketat untuk Aisyah" "Sudah, kau tenang saja. Sekarang Aaron sedang menyambut tuan Kalangi." jawab Gavin. Beruntung Alex mempunyai anak buah yang bisa di andalkan. "Tuan apa yang terjadi?" tanya Aisyah heran setelah sampai di dalam mobil. Apalagi Alex terus berbicara dengan aneh. "Tidak ada, hanya sedikit masalah!" Alex meletakkan kepala Aisyah di bahunya. "Tidurlah lagi kalau sudah sampai aku akan membangunkan mu" lanjutnya dan mencium Aisyah. Aisyah tidak bertanya lagi walaupun ia sangat ingin tapi tidak berani apalagi dirinya benar benar masih mengantuk. "Maaf!! mungkin setelah ini akan lebih berat, tapi aku berjanji akan selalu menjaga mu" Alex merasa ia telah jatuh cinta kepada Aisyah sepenuhnya. Terbukti bagaimana dirinya tidak mau kehilangan Aisyah. Ia ingin Aisyah selalu berada di sisi nya. Terlihatlah mansion tak kalah mewah dari mansion utama. tapi, ini letaknya di tengah-tengah hutan. Tidak akan ada yang tahu tentang mansion ini