"Tuan Alex, aku telah menemukan bukti nya, sudah ada di tempat penyekapan" ucap Gavin yang baru datang.
Alex lalu bergegas pergi untuk menemui orang yang telah berkhianat kepada nya. Setiap pijakannya membuat semua merasakan seperti ada ketakutan tersendiri. Auranya begitu kuat. Alex selalu di juluki dengan raja iblis di dunia hitam. kekejaman nya tidak tanggung tanggung kepada siapa pun yang berani mengusik ketenangan nya tanpa memandang bulu, baik itu wanita sekalipun. Orang itu memandang Alex dengan tatapan bencinya. "Pengecut. Kenapa tidak membunuh ku saja hah..." teriaknya dengan kuat sehingga menggelar di seluruh ruangan. Laki-laki itu telah di siksa sekejam sedemikian rupa. Pertama di pukuli dan telah di potong jari-jari tangannya, dan kedua jari kakinya juga. Setelah itu di beri perasan air jeruk nipis di campur dengan garam lalu di siramkan ke seluruh tubuh pria itu. Bukankah itu sangat menyiksa? dan menyakitkan.... "Kau masih punya tenaga rupanya" sinis Alex. " Aaron berikan aku cambuk besi yang sudah di panaskan" pinta Alex mengadah tangan nya. Membuat si penghianat itu gemetar ketakutan mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Alex. "Aku memberi mu penawaran. Jika kamu mengatakan siapa yang sudah menyuap mu maka aku akan melepaskan mu" negosiasi Alex. Tapi si penghianat malah diam menutup rapat mulutnya. " Aaron.." Aaron langsung memberikan cambuk nya ke tangan Alex. " Kau masih belum buka mulut" tanya Alex dengan tatapan bengis nya. Masih diam... Cetas... "Ahkkkk...." "Katakan" ucap Alex dingin menatap Pria yang telah ia cambuk sampai punggungnya kulitnya terbakar. "AMPUN..." pria itu meraung-raung kesakitan setengah mati. Pria itu tidak bisa melakukan apapun karena tubuhnya di ikat dengan rantai besi, seperti seekor anjing. "Sekali pun kau tutup mulut, aku akan tetap mengetahui siapa dalangnya" CETASSS.. " AAKKHHH... IBLIS..KAU ALEX.." Dorr "Kirim mayatnya ke kediaman Samanta" jelas Alex. la langsung melepas kan jas nya, dan membuangnya ke sembarangan arah karena telah terkena dengan darah si penghianat. Dirinya tidak Sudi lagi memakai kembali baju yang sudah terkena dengan darah seseorang penghianat atau musuhnya walaupun hanya sekali pakai saja. "Siap tuan" jawab Aaron patuh. Inilah dia sang penguasa di dunia hitam SE Asia dan itu adalah di bawah kekuasaannya. Dirinya kini Sang Alex di sebut dengan sang legendaris mafia hitam yang yang terkenal akan kekejamannya, dan baru pertama kali ada mencetak rekor termuda di dunia hitam hingga seluruh Asia. "Lalu apa yang kau ingin lakukan sekarang"tanya Gavin. "Club.." jawab Alex dengan singkat. Gavin tidak berani lagi menjawab. la tahu bagaimana kebiasaan Alex setelah melakukan intimitasi kepada lawan nya. Kini Alex, Gavin, dan Aaron sedang berada di sebuah club. lni adalah salah satu bisnis pesatnya, dengan di kelilingi wanita malam yang cantik aduhai bohay nya yang siap melayani mereka kapan saja. Dengan di tambah minum bir dan sebatang rokok. Bukankah ini adalah nikmat yang tiada tara bagi seorang lelaki. Harta, tahta, kekuasaan dan juga uang. Sedangkan Aaron sudah asik bercumbu tanpa mempedulikan yang ada di sekitarnya lagi. Kalau Gavin mungkin ia tidak terlalu suka. Menurutnya itu terlalu menjijikkan baginya. la anti yang namanya bekas. Salah satu perempuan yang berada di samping Alex kini sedang mengusap-usap dada bidang Alex yang hot, lalu yang satu lagi sedang mengelus-elus yang berada di pangkal pahanya, dan Alex hanya membiarkan nya saja dengan kelakuan para wanita itu. Menikmati perlakuan nakal yang di lakukan wanita jalang itu kepada nya. Dan juga menikmati elusan para wanita jalang itu kepada tubuhnya dan Alex suka itu"Uhmmm...aku..u..u..pergi duluan, aku sudah tidak tahan" ucap Aaron langsung menggandeng kedua wanita itu. Salah satunya ia cium. Dan tangannya memegang dada si perempuan yang ang satu lagi. Aaron benar benar seorang playboy pencinta selangkangan. Gavin sebenarnya ingin mengingatkan bahwa Alex sekarang ini telah menikah, tapi apalah dayanya saat Alex sedang senang ia tidak boleh di tegur atau pun di sapa sama sekali. Dulu pernah ia melakukannya tapi hampir saja nyawanya melayang. Apakah Alex sudah lupa kalau ia sudah menikah sekarang? entahlah mungkin saja memang benar... "Kau bersenang senang lah Gavin" ucap Alex, ia juga membawa tiga perempuan yang sedang membelai Nikmat kepadanya. Sesampainya di kamar, Alex membuka semua pakaiannya tanpa tersisa satu pun hingga dirinya full naked Para wanita berbinar melihat ada yang sangat panjang di tengah tengah pangkal pahanya. Alex pasti sangat memuaskan pikir mereka. Tanpa tersenyum Alex memerintahkan ketiga wanita itu untuk mende
"Tuan bau.." ucap Aisyah dengan polosnya. Alex memang bau karena alkohol tadi di campur dengan rokok. "kamu tidak tahu bau apa in?i" tanya Alex dan Aisyah hanya menggelengkan kepalanya dengan polos. istrinya terlalu polos atau gimana? " Aisyah gak pernah cium yang seperti ini" Aisyah mengendus endus aroma dari tubuh Alex. Dirinya memang benar benar tidak tahu aroma apa yang ada di tubuh Alex. "Tapi tuan bau rokok bercampur sesuatu gitu..tapi Aisyah gak tahu bau apa?" Alex hanya tersenyum mendengar ucapan dari Aisyah yang polos. la lebih bersyukur, lebih baik Aisyah tidak mengetahui nya itu lebih bagus. "Aku mau mandi dulu" ucap Alex. "Tidak tuan" cegah Aisyah dengan cepat. " Kenapa?" " Tidak baik mandi malam-malam, lebih baik tubuh nya di lap saja" ujar Aisyah dengan menundukkan kepalanya. Tiba-tiba terbit senyum jahil di bibir Alex, lalu ia langsung mengangguk kan kepalanya. "Sebentar Aisyah ambil peralatannya dulu" Aisyah bergegas ke kamar mandi la ternya
ceklekk... Aisyah yang sedang membaca di sopa langsung menoleh mendengar suara pintu terbuka. Terlihatlah pria yang ketampanan nya bak seperti dewa Yunani, membuat Aisyah jadi merasa tersipu melihat Alex, apalagi Alex hanya memakai handuk sebatas pinggang saja, begitu tampan nya ciptaan tuhan yang satu ini. "Astaghfirullah.." Aisyah segera sadar dari lamunannya yang menatap Alex terlalu lama, padahal mereka sudah sah sah saja. Tidak ada larangan sedikit pun memandang seorang suami dengan lama lama. Alex tersenyum melihat sudah ada baju di atas tempat tidur lalu melihat Aisyah yang sedang membaca sebuah buku membuat Alex jadi terkekeh. Alex mendekati Aisyah dan Aisyah hanya melirik tapi di dalam hatinya sedang merasa kan tidak aman. "Apa yang sedang kau baca"tanya Alex mencondongkan badannya. "Ti..ti...tidak ada.." jawab Aisyah dengan gugup. Kegugupan Aisyah malah sangat lucu di mata Alex. Seperti kelinci kecil yang sangat imut. "Apa..yang tuan ingin kan.." "Hmmm..."
Alex merasa sangat nyaman saat memeluk Aisyah. Bau harumnya seketika bisa menenangkan jiwa Alex. Sudah Banyak wanita yang di coba Alex, tapi hanya dengan Aisyah lah yang bisa membuat Alex nyaman dan serasa ingin melindunginya dan di jaga dengan sangat hati-hati. Dirinya tidak tahu mengapa nalurinya berkata seperti itu, atau karena hanya ingin membalas Budi karena sudah membuat ayah Aisyah meninggal dunia. Yang pasti dirinya hanya ingin melindungi dan menjaga Aisyah. Tapi sejak kapan dirinya suka membalas Budi. Bahkan Aisyah tidak melakukan apapun, adik kecilnya sekarang sudah menegang hanya dengan memeluk Aisyah saja, tapi segera ia tahan, takut nya mengejutkan Aisyah atau takut Aisyah belum siap apalagi Aisyah masih berumur 18 tahun. Sedangkan Aisyah malah tidak bisa tidur. Dirinya tidak berani bergerak sama sekali. Ia begitu takut kepada Alex. "Tuan ,ada yang mengganjal di punggung Aisyah.." "Tidak usah hiraukan.." jawab Alex dengan cepat. bahkan dirinya merasakan ses
Aisyah keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian nya. la melihat Alex yang sedang menatapnya juga dengan pandangan yang tidak bisa terbaca. "Pagi tuan.." sapa Aisyah dengan suaranya yang lembut. Alex langsung gerjeb memeluk Aisyah, hasratnya semakin menggebu-gebu ingin segera ter tuntas kan. Lagi-lagi membuat Aisyah terkejut. " Aisyah bolehkah aku melihat wajah mu" tanya Alex dengan dalam walaupun sebenarnya ia sudah pernah melihat wajah Aisyah. "Bukankah tuan sudah melihat wajah Aisyah?" jawab Aisyah dengan gugup. "Iya tapi bolehkah" Aisyah mengangguk kan kepalanya dengan ragu-ragu, bagaimana pun Alex kini telah menjadi suaminya yang harus ia patuhi selamanya. Dengan cepat Alex membuka cadarnya, Alex semakin terpesona melihat wajah Aisyah benar-benar alami, bibirnya yang merah asli, ternyata masih ada di dunia jika di cicipi pasti rasanya sangat manis. Cup.. Alex melumat bibir Aisyah yang kenyal seperti perkiraan nya sangat manis rasanya, sehingga membuat nya se
Setelah selesai mandi Alex langsung menuju ke ruang kerjanya. Drtt.... Alex melihat siapa yang telah menelponnya dan wajahnya langsung berubah menjadi datar. "Ja*ang mana yang kamu pungut anak bodoh sampai-sampai kau mau menikahinya hah!!" Membuat Alex langsung mengeram kesal. "Perhatikan ucapan mu Dad" ucap Alex geram. Untung saja masih Ayah nya kalau orang lain maka nyawa nya pasti akan melayang detik itu juga. Yah yang menelepon nya adalah ayahnya tuan besar dari yaitu Anderson kalangi yang sekarang sekarang di new York. "Sudah ku bilang jangan menikahi siapa pun kecuali dengan pilihan ku" ucap kalangi di seberang telepon sana. "Aku yang membina rumah tangga. Dan Daddy perhatikan ucapan mu sekali lagi atau kau akan merasakan kehebatan putra mu yang kau banggakan ini. lngat, sekarang ia adalah istri ku MENANTU BESAR MU " ucap Alex dengan menekan kata terakhirnya dan langsung memutuskan sambungan telepon. lni lah yang tidak sukainya dengan sang Daddy. Yang selalu mengatur-nga
Buru-buru Alex menutup kembali dinding nya seperti semula karena melihat Aisyah telah menyelesaikan mandinya. " Tuan..." teriak Aisyah dari dalam kamar mandi. Alex langsung mendekat dan berucap" Apa kamu sudah selesai mandinya?" "lya tuan sudah tapi" " Katakan ada apa" "Aisyah gak bawa ganti baju" ujar Aisyah. Tanpa aba-aba Alex langsung masuk ke kamar mandi yang ternyata tidak di kunci oleh Aisyah dan melihat Aisyah hanya memakai handuk hanya setengah jengkal pahanya saja membuat Alex kembali menelan salivanya berkali kali. Demi apapun rasanya Alex ingin mimisan sekarang juga. "lhhh.. tuan!! kenapa masuk." protes Aisyah lalu menarik narik handuknya agar lebih menutupi bagian bawahnya. "Kenapa harus di tutupi." Alex meyikap tangan Aisyah. lni terlalu indah untuk di lihat rasanya. la ingin kembali membawa Aisyah ke bawah Kungkungan nya. "Kenapa harus malu?" tanya Alex. " Aisyah belum terbiasa" jawab Aisyah dengan menundukkan kepalanya. "Padahal kita baru saja bercinta, letak
Aisyah makan benar-benar sudah seperti orang yang tidak makan bertahun tahun sangking lapar nya, kenapa tidak? dirinya sudah melewatkan sarapan pagi dan makan siang dan ini ulah suaminya. Alex hanya tersenyum menanggapi nya karena ulahnya Aisyah sudah melewat kan dua kali makan, yaitu siang dan pagi. "Nambah lagi?" tanya Alex yang melihat piring Aisyah hampir habis. "Enggak tuan, Aisyah udah kenyang" jawab Aisyah yang mulutnya masih berisi yang mirip seperti ikan buntal, yang mana Aisyah kini tidak menggunakan cadarnya sehingga terlihat pipi chubby nya. Tenang saja, Alex sudah memperingatkan semua pelayan tanpa terkecuali agar tidak boleh memasuki ruangan makan. Alex tidak bisa menahan senyum manis di bibirnya "Alhamdulillah.." lalu Aisyah mengelus perutnya yang sudah berisi. Alex mengambil tissue dan mengelap bibir Aisyah membuat Aisyah tertekun dengan perlakuan Alex sekaligus merasa senang. "Sudah selesai?" tanya Alex. "Sudah tuan, Aisyah sudah kenyang" jawab Aisyah den