Share

KEBAKARAN GUDANG

" Itu...aku lupa bawa ganti baju." Aisyah menunduk. la sangat malu kepada Alex.

Alex hanya diam dan langsung pergi mengambil baju untuk Aisyah. Ia sudah meminta salah satu anak buahnya membeli baju gamis untuk Aisyah dan di tempat kan di lemari pakaian nya.

Aisyah hanya bisa melihat Alex yang pergi. la mengira bahwa Alex tidak perduli kepada nya. Seketika ia menjadi murung.

"Ini bajumu." Alex menyodorkan sebuah baju gamis berwarna hitam yang berpaduan warna pink lengkap dengan jilbabnya berserta sebuah niqob.

"Terima kasih," ucap Aisyah lalu ia langsung menutup pintu kamar mandinya. Ternyata Alex sedang mengambil bajunya. la tadi sempat berpikir yang sudah tidak-tidak kepada Alex.

Ceklek!

Aisyah telah selesai mengganti pakaiannya yang mana ia tidak melihat keberadaan Alex. Aisyah menghela nafasnya dengan lega.

Tok..tok..tok...

Aisyah yang mendengar suara ketukan segera membukakan pintunya.

"Pagi menjelang siang, Nyonya Appolios," hormat Aaron dengan sopan.

"Maaf, tapi nama saya Aisyah bukan Appolios," ucap Aisyah dengan polosnya.

Aaron menahan tawanya agar tidak terlepas. Jika Alex melihatnya maka lehernya yang akan jadi taruhannya. Nyonya mudanya sangat lah polos.

"Ada apa?" tanya Alex yang sudah tiba-tiba nongol dari arah belakang Aisyah.

"Ini tentang pekerjaan," ucap Aaron melirik Aisyah.

"Tunggu aku di bawah," jawab Alex dengan dingin.

"Baik, Tuan Alex," ucap Aaron, lalu mengedipkan matanya kepada Alex guna menggoda pria itu.

"Sialan kau, Aaron!" umpat Alex yang tentunya tidak didengar oleh Aisyah.

"Aisyah, aku akan pergi, mungkin pulangnya agak kemalaman. Jika kamu membutuhkan sesuatu, minta kepada Freya. la yang akan melayanimu dengan baik, atau kepada Sang kepala pelayan di rumah ini, Bibi Han," jelas Alex.

Aisyah hanya menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan Alex. Padahal ini baru pertama kalinya Alex berbicara panjang lebar kepada seseorang. Kalau Aaron atau Gavin mendengarnya mereka pasti akan langsung pingsan di tempat.

Aaron yang sedang duduk seketika langsung berdiri melihat kedatangan Alex.

"Gudang telah diserang dan terbakar. Gavin sekarang sedang menyelesaikannya," jelas Aaron kepada Alex.

"Siapa yang berani mengusik ketenanganku?" geram Alex dengan tatapan tajamnya yang membuat siapa pun pasti akan merasa merinding .

"Gavin sedang menyelidikinya sekarang." Aaron memberikan sebuah tablet kepada Alex.

Mereka berjalan ke ruang showroom milik Alex. Terdapat banyak mobil yang berbeda-beda yang harga nya tidak di perkirakan lagi. Alex termasuk menyukai koleksi mobil tapi kebanyakan adalah berwarna hitam.

Alex adalah seorang mafia dari naga hitam yang ditakuti semua orang yang berada di dunia gelap. Seujung kuku kesalahan yang di perbuat maka nyawa yang akan jadi taruhannya.

Dan kali ini ada yang menyerang gudang milik nya. Lihat saja hukuman apa yang pantas untuk orang yang sudah berani mengusik ketenangan seorang king Alex.

"Sepertinya pernikahanmu dimanfaatkan oleh lawan musuh, jadi mereka menyerang gudang persenjataan kita," jelas Aaron memprediksikan nya.

Alex tidak menjawab tapi jarinya mengetuk ketuk pahanya dan pandangan lurus ke depan.

"Hmmm... Aaron perintah anak buah ke markas lion Tiger untuk meng ekskukasikan nya." perintah Alex.

"Baik." jawab Aaron.

Sampai di markas gudang Alex melihat bahwa semua gudang telah habis terbakar tanpa tersisa.

"Kita rugi tiga puluh triliun dan ada beberapa senjata yang masih selamat lalu sebagian nya telah dicuri!" jelas Aaron.

Alex hanya menganggukkan kepalanya mana mungkin senjatanya bisa terbakar, barangnya bukanlah barang murahan.

"Cari tahu siapa yang berkhianat!" mungkin Alex tidak akan mempersalahkan uangnya tapi tidak dengan seorang penghianat. Alex sangat membenci itu. Jadi jangan sekali kali ada penghianatan kepada nya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status