Share

Bab. 26

Tika menatap pantulan dirinya di cermin. Perut yang selama ini dia sembunyikan mulai menyembul dari balik daster yang dikenakan. Ucapan Andri terakhir kali berhasil melemparnya pada kenangan di mana dia nyaris mati karena tak sanggup menahan beban yang ditangguhkan. Apa pun yang terjadi janin ini salah satu alasan yang membuatnya kuat sampai berada di titik sekarang. Meskipun berasal dari benih lelaki bajingan. Namun, kehadirannya tak bisa dipungkiri sebagai pengobat pilu atas kepergian Akbar.

"Kuat, kuat di sana, ya, Nak. Kamu punya Bunda. Cuma Bunda, nggak ada yang lain. Pokoknya kita bertahan sampai akhir, sampai Allah bilang semua cobaannya udah selesai." Tika mengelus perutnya yang mulai membuncit dan bergumam. Perhatiannya kembali teralihkan ketika ponsel yang tergeletak di pembaringan berdering lagi.

Tika meraih benda pipih itu, menatap nama Miftah yang terus tertera di layar. Sampai saat ponselnya kembali mati dan tiga panggilan tak terjawab terlihat di bar notifikasi, barulah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status