Share

Bab 111 : Rencana Steven

Akan tetapi, Steven tidak mengakui hal itu. Ya, Rabb ... mengapa rasa keraguanku padanya kembali membesar?

"Nay!"

"Hah?" Aku terperangah ketika mendengar Ana yang tiba-tiba menggoyangkan bahuku.

"Kamu mikir apa, sih?"

"Ah, ng ... nggak, An! Dimakan lagi kuenya!" Dengan gugup aku menggeser piring brownies agar lebih mendekat ke arah Ana.

Ana kembali meraih sepotong kue coklat itu. Lalu memasukkan ke dalam mulutnya. "Tiga hari lalu aku ketemu Bibimu, Nay. Sama Nanda di pasar. Jalan-jalan sambil belanja katanya."

"Oh, iya?" Aku menyimak cerita Ana.

"Eh, tiba-tiba ada cowok ganteeeng banget, Nay. Dia nyapa Bi Eli, akrab banget. Tapi cuma sebentar. Terus cowok itu pergi!" lanjut Ana.

Aku menautkan kedua alis. "Siapa?" tanyaku.

"Katanya kepala sekolah di SMP Mutiara. Siapa yaa namanyaa ... aku kok, lupa." Ana terlihat mencoba mengingat-ingat.

"Oh, Mas Wahyu," sahutku ketika paham siapa yang ia mak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status