Share

Bab 24 : Ke Apotek

"Ini kamu pakai aja dulu, Nay," ucap Mas Wahyu sembari menyerahkan sebuah amplop coklat yang aku tahu kalau itu isinya adalah uang.

"Mas, aku nggak bisa nerima ini." Aku menolak pemberiannya.

Mas Wahyu mengernyitkan dahinya.

"Mas jadi ikut susah karena aku dan keluargaku," ujarku dengan perasaan sedih.

Aku memang membutuhkan uang. Namun, aku tidak mau menyusahkan Mas Wahyu lagi. Dia sudah terlalu banyak menolong. Beberapa waktu lalu, ia juga sudah mengeluarkan uang satu juta lebih untuk menalangkan obat-obatan Bibi.

Aku sudah mengecewakannya sebab tidak jadi berkenalan dengan orang tuanya, diakibatkan peristiwa kecelakaan Bi Neli yang sangat tidak terduga ini. Namun, ia masih saja peduli.

"Jangan menolak, Nay. Kamu sudah aku anggap bukan orang lain lagi. Kamu paham, 'kan?" Mas Wahyu menatapku lekat. Ia mendorong amplop coklat itu semakin dekat kepadaku.

Aku terdiam melihat amplop itu. Apakah aku harus menerimanya? Aku ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status