Share

Bab 85 : Hati yang Membuncah

Entah apa yang ada di gambar tersebut. Aku tidak bisa melihat dengan jelas. Di penglihatanku, itu hanya seperti bulatan kecil saja.

Walau begitu, rasanya ada banyak kembang api yang meletup-letup di dalam dada ini. Ya Rabbi, aku bahagia sekali. Rasanya masih tidak percaya kalau ternyata aku bisa hamil.

"Oke, sudah!"

Dokter Risa pun beranjak, lalu bergerak menuju ke meja kerjanya diikuti oleh Steven.

Aku lalu menutup kembali perutku setelah bekas gel yang masih tertinggal dibersihkan oleh perawat tadi. "Makasih, Mbak," ucapku kepadanya.

Wanita muda itu tersenyum dan mengangguk pelan. Ia pun membantu aku duduk.

Aku kemudian menyusul meletakkan bokong ini di samping Steven. Kuraih jemari lelakiku yang berada di atas lututnya demi menetralisir rasa yang tengah membuncah di dalam dada.

"Oke, sekali lagi selamat. Kamu punya anak lagi, Bro!" ucap Dokter Risa lagi, "Tasya pasti senang punya adik. Hehehe."

Steven mengul
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status