Share

Rencana Pindah

***

Helena segera berbalik dan melangkah keluar tanpa menunggu jawaban dari Hazel atau Bu Nela. Hatinya tidak sanggup lagi. Cukup sudah dia merasakan perih dari semua masalah yang menimpanya. Kini Helena menyerah. Bukankah ia terbiasa sendiri? Menikmati hidup seorang diri setelah kedua orang tuanya meninggal dan Andra berpaling? Bukankah seharusnya tidak susah bagi Helena untuk menjalani hari-harinya lagi sebagai janda tanpa anak?

Di depan pintu, air muka Helena terlihat kaku ketika mendapati sosok Adinda berdiri sambil bersedekap dada. Tak lupa pula senyum sinis Adinda layangkan di depan Helena seakan-akan senyuman itu adalah senyuman mengejek yang pantas Helena terima siang ini.

"Kasihan," bisik Adinda lirih. Sangat lirih bahkan bisikan itu terdengar seperti ia sedang bergumam. "Pergilah, Len, yang jauh!" imbuhnya sambil menarik ujung bibirnya sinis.

Helena membuang muka. Dia menutup kembali pintu kamar Hazel, kemudian berjalan tanpa memperdulikan Adinda yang sepertinya mengejar la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status