Share

Bab 40. Kritis

"Ada apa, Bu Hana? Suami kamu marah?" tanya Marvin karena dia mendengar sedikit suara Adam saat berbicara kencang.

Hana tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tak usah dipikirkan, Pak. Saat ini fokusku hanya gimana caranya sampai di rumah Abah," kata Hana tanpa menjawab pertanyaan Marvin.

Marvin mengangguk dan paham. Dia sudah tak berani bertanya lagi dan memilih fokus melihat ke depan.

Perjalanan mereka masih sangatlah jauh. Karena sudah hampir gelap, Marvin menawarkan diri kepada Hana untuk makan terlebih dahulu.

"Maaf, Pak, saya tidak lapar," tolak Hana halus. Jangankan untuk makan, minum saja Hana tak mampu menelannya.

Hanya ada Abah Hasan dalam pikiran Hana, tak ada yang lain selain itu. Bahkan ketika Adam terus-menerus menghubunginya saja, Hana mengabaikannya.

Hana tahu kalau Adam akan mengatakan apa jika dia mengangkatnya. Jadi, biarlah Adam berasumsi dengan pikiran dia sendiri.

"Kalau kamu tidak makan, nanti kamu sakit, Hana. Kalau kamu sakit, siapa yang akan merawat ayah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Neil Lita
semoga marvin terus bikin cemburu adam hahaha biar adam setres, jd gila kl perlu, harta di ambil sm alya, hana di ambil sm marvin, adam jd gelandangan atau msk rumah sakit jiwa wkwkwk
goodnovel comment avatar
Neil Lita
dah lah meninggal aja bah udh tua jg kasihan waktunya istirahat, agar tak ada lg yg sok bijak nasehatin hana tuk terima nasibnya....di kira ga sakit poligami
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status