Share

Bab 78. Berjuang

Adam bertemu teman semasa sekolah dahulu di masjid itu. Namanya temannya itu adalah Bowo. Sejak di dalam tadi memang Bowo sudah melihat Adam. Namun dia tak berani memanggil karena belum tahu kepastiannya.

"Benar dugaanku. Ingat aku gak kamu, Dam?" tanya Bowo sambil menepuk agak kencang pundak Adam.

"Tentu saja aku ingat," jawab Adam.

Keduanya tampak mengobrol asyik untuk beberapa saat sebelum Bowo pamit untuk balik ke kantor lagi. Mengobrol dengan Bowo membuat Adam sedikit terhibur karena Bowo memang seasyik itu orangnya.

Setelah istirahat, Adam kembali melanjutkan perjalanannya melamar pekerjaan. Dia pantang menyerah dan tetap semangat. Tepat pukul lima sore, Adam sudah sampai kos lagi. Sekarang, dia hanya tinggal menunggu untuk dihubungi.

Baru saja Adam merebahkan tubuhnya, ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dengan sedikit malas Adam membukanya.

"Lho ... Pak Muh? Ada apa, Pak?" tanya Adam. Pak Muh sudah berdiri di depan pintunya lengkap dengan sarung dan peci kebanggaannya.

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status