Share

76. Solusi untuk Shilla

”Maaf, Mbak.” Shilla bersuara, wajahnya sudah merembes karena air mata yang tak kunjung berhenti. Ia merasa sangat kotor saat ini, tapi ini pun bukan kesalahannya semua. Ini karena Wulan yang ternyata sudah menjadikannya jaminan atas hutangnya. Almarhumah kakaknya itu menjual keperawanannya pada seorang lelaki tua bangka dengan perut buncit.

”Maaf.” Hanya itu yang keluar dari mulut Shilla, ia ikut luruh di samping Fitria. Kedua kakak beradik itu saling menangisi nasib mereka yang malang.

”Mati saja kamu! Mati aja!” bentak Fitria, ia bahkan menjambak rambut adiknya. Shilla tidak membalas, ia hanya diam menikmati amukan dari kakak sulungnya. Ia memang merasa salah.

Mati? Bahkan Fais menghalanginya. Saat ia akan terjun dari jembatan sepi, ternyata Fais menghalangi jalannya untuk mati. Ia sudah putus asa, bahkan kebahagiaan tampak begitu jauh di matanya.

”Bocah gob lok!” maki Fitria, rupanya wanita itu masih belum puas melampiaskan rasa kesalnya. ”Hilang sampe setahun, begitu datang bawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status