Share

ABG Expired

“Kenapa belum bisa, Neng?” tanya Ambu. Terdengar nada kesedihan dibalik suaranya.

“Ambu ... suatu saat Neng pasti ninggalin dia. Kalau sekarang belum saatnya. Kita harus kaya raya dulu, Ambu.”

Memang itulah alasan utamaku, ingin menjadi kaya raya dengan mengeruk sebanyak-banyaknya uang yang dimiliki si tua bangka. Terkesan jahat? Memang! tetapi, aku tidak ada cara lain. Paling tidak sampai aku mengetahui berapa gaji bekerja di perusahaan itu. Jika besar, barulah aku meninggalkan bandot tua itu.

Terdengar helaan napas di ujung telepon. Aku membayangkan raut kesedihan di wajah Ambu.

“Ya sudah, Ambu tahu, sekarang mah Neng sudah dewasa. Suah bisa memutuskan pendapat sendiri. Ambu percayakan saja sama, Neng.” Suara Ambu mulai melemah.

Ya, aku tahu, ibu mana yang tidak khawatir melepaskan anak gadisnya merantau jauh ke ibu kota seorang diri. Apalagi Ambu tahu kalau aku sering sekali dekat dengan Pak Sutiyoso. Laki-laki tua yang mungkin usianya tak berbeda jauh dengan Abah. Ambu bersikap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status