Share

Pemecatan

Bang Suryadi mengejarku, berusaha mensejajarkan langkah.

“Lan, Lan, tunggu! Kita bicara baik-baik!” panggil Bang Suryadi. Kuhentikan langkah saat laki-laki berkumis itu berada di sisi.

Sebenarnya aku juga gak mau meninggalkan tempat ini. Walau bagaimana pun Bang Suryadi sudah sangat baik. Tetapi, aku paling tidak terima kalau dihina apalagi difitnah. Aku menghentikkan langkah. Memberi kesempatan lelaki pemilik tempat karaoke berbicara.

“Wulan ... Jangan berhenti kerja. Wulan sudah banyak membantu Abang selama ini. Lebih baik Abang pecat mereka berdua asalkan Wulan masih bekerja di sini. Meskipun sebenarnya Abang gak tega lihat Wulan. Pagi kerja di kantor, malam di sini. Tetapi, kehadiran Wulan benar-benar sangat membantu. Abang mohon, Lan ... jangan berhentu dulu.” Jelas Bang Suryadi sambil memohon.

Aku masih menimbang perkataan laki-laki yang belum dikarunia anak itu.

Kasihan Bang Suryadi, sudah sepuluh tahun menikah tapi tak jua dikarunia anak. Kadang aku salut padanya, meskipun be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status