Share

Memastikan Kehamilan

Pukul 05.45, aku terbangun. Kedua mata mengerjap, lalu tertuju pada bungkusan berwarna biru putih yang terletak di atas nakas samping tempat tidur.

Rasa takut dan cemas menjalari tubuh. Ada keraguan untuk melakukan test urine menggunakan alat tersebut. Takut kalau hasilnya dua garis. Aku menggelengkan kepala. Tidak! Pasti hanya satu garis.

Aku menghela napas, kemudian menuju toilet. Meski diliputi kecemasan, tespeck itu tetap aku bawa.

Setelah melakukan tes, tanpa melihat hasilnya, aku masukan kembali tespeck ke dalam bungkusnya. Lalu membasuh sekujur badan dengan air. Mandi.

***

Keluar kamar, Mbak Ratih dan Mbok Rukmi sedang berkutat di dapur.

“Saras belum bangun, Mbak?” tanyaku begitu berdiri di sampingnya. Mbak Ratih rupanya tidak menyadari kehadiranku, dia memegang dada karena kaget aku menyapanya.

“Aduh Wulan, Mbak ampe kaget. Kirain siapa. Jantung Mbak serasa mau copot, Lan," katanya terkekeh, menepuk-nepuk dadanya.“Jam tiga subuh dia bangun, sekarang udah tidur lagi. Kamu u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status