Share

Menguping

Tatapan yang semula sendu berubah menjadi kilatan amarah. Kulihat telapak tangan Mbak Ratih mengepal kuat. Rahangnya menggeram, menahan rasa kesal.

“Kalau sampai kamu melakukannya, aku gak akan segan-segan membunuhmu!!”

Wow! Tak kusangka Mbak Ratih yang terlihat lembut bisa berubah garang dan menyeramkan.

Aku tetap bersikap acuh tak acuh. Toples berisi keripik singkong sisa setengahnya. Kuraih cangkir berisi teh manis yang mulai dingin, menyesapnya perlahan.

Mbak Ratih berdiri sambil menyilangkan tangannya ke depan dada.

“Mulai besok, kamu gak boleh kerja di tempat karaoke lagi!” Ucap wanita berusia tiga puluhan itu dengan tegas. Sikap nge-bossynya mulai nampak.

“Mbak tenang aja, Wulan memang mau resign kok.”

“Bagus kalau gitu. Lebih baik sekarang kamu pergi dan jangan pernah menginjakkan kaki ke sini lagi!!” Suara Mbak Ratih makin meninggi.

Seram juga kalau dia marah. Aku berdiri, menepuk rok ketat yang kotor karena remehan keripik singkong.

“Nyantai aja, Mbak. Gak usah teriak-teriak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status