Share

Chapter 45 | Bukan Karena Vanya

"Vicky...."

Vicky sontak membuka mata saat mendengar suara Vanya seolah memanggil namanya.

Samar-samar matanya mulai bisa menangkap cahaya yang masuk.

Dia terbaring di atas velbed, tempat tidur lipat yang biasa digunakan tentara di lapangan.

Punggungnya masih terasa nyeri karena benturan tadi, dia terlihat mengusap wajahnya beberapa kali untuk menghilangkan bekas debu di wajahnya.

Dari tempatnya berbaring dia dapat melihat beberapa tentara menggunakan loreng hijau dengan lambang bendera Indonesia di lengan kiri mereka.

"Kamu sudah sadar? Kamu benar-benar prajurit tangguh," ujar seorang tentara di tempat itu.

"Ah... Maaf bagaimana dengan anak itu?" Tanya Vicky yang berusaha bangkit dari tidurnya.

"Berkatmu anak itu bisa selamat," jawab tentara itu.

"Huft... Syukurlah...." gumam Vicky bernafas lega.

"Tapi aku benar-benar salut dengan kalian, 170 orang yang menyerang tak bisa melewati pertahanan kalian sehingga tidak ada satu pun warga di desa ini yang terluka, padahal jumlah kalian hany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status