Share

Bab 46

Pertemuan dengan Hanna tiga hari yang lalu masih menyisakan sesak di dada Aldo. Meski ia terus berusaha menepis semua bayangan kejadian malam itu, tetap saja, ingatan itu seakan tak ingin menjauh dari benaknya.

Suasana kantor yang cukup berisik oleh suara mesin printer tak membuat Aldo terusik. Biasanya suara tersebut membuatnya jengah karena menggangu konsentrasinya bekerja. Namun tidak kali ini, lelaki itu seakan tak peduli.

"Pak Aldo, sudah waktunya istirahat, mau ikut makan siang di kantin bareng atau sudah bawa bekal dari rumah?" Pertanyaan seorang rekan kerjanya membuat Aldo refleks menoleh.

"Ah, aku tidak bawa bekal."

"Kalau begitu, ayo kita makan ke kantin saja," ajaknya.

"Terima kasih, tapi aku sudah pesan sama OB tadi," tolak Aldo sambil memaksa diri tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu saya tinggal, pak."

Aldo tersenyum getir, memandang punggung rekan kerjanya hingga menghilang di balik pintu, bukan keinginannya menolak ajakan tersebut, hanya saja, uang di dompetnya yang menip
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status