Share

Bab 45

Suasana mendadak berubah hening. Entah mengapa, Hanna tak mampu menggerakkan lidahnya karena pengakuan Reza yang terlalu mengejutkannya.

Angin malam yang berhembus mulai menyakiti kulit. Namun, hal itu tak jua mengalihkan perhatian Hanna dari Reza. Kedua manik matanya masih membulat memandang Reza

"A-apa yang kau baru saja kau katakan?" Ujar Hanna gugup setelah mampu menguasai dirinya kembali.

"Kau sudah mendengarnya, Hanna. Aku serius ingin melamarmu."

Hanna menggeleng, lalu tersenyum getir.

"Terima kasih, tapi aku belum ingin menjalin hubungan dengan siapapun saat ini. Proses perceraianku juga masih bergulir. Setidaknya untuk beberapa waktu aku ingin menikmati kesendirian dan mengelola bisnisku."

Ucapan Hanna membuat Reza tersenyum.

"Aku sudah menduga kau akan menolaknya, Hanna. Justru jika kau langsung menerima lamaranku, itu membuatku curiga."

"Tapi, kau tidak keberatan jika aku mengajakmu makan malam atau sekadar nonton di bioskop, kan?" Tanya Reza penuh harap.

"Tentu saja, aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status