Share

Bab 61

Keesokkan harinya,

Pagi pagi sekali Hanna telah rapi dan bersiap. Mengenakan blazer hitam dan sepatu setinggi tujuh centimeter membuatnya terlihat begitu anggun pagi ini.

Sengaja hal itu di lakukannya, karena sudah hampir satu minggu ini, ia tidak mengecek bisnisnya. Sidang perceraiannya dan rencana balas dendamnya pada kedua pengkhianat itu, sungguh menguras perhatiannya.

Suasana jalanan ibukota masih ramai lancar, setelah melewati empat lampu merah, Hanna membelokkan mobilnya masuk ke arah sebuah kedai kopi miliknya yang bertuliskan Kopi Kenangan di papan namanya.

"Pagi, Mbak Hanna," sapa seorang pengawainya yang masih mengelap meja.

"Pagi Rina, "balas Hanna sambil tersenyum.

Hanna melangkah menuju ke sebuah ruangan yang ada di balik dinding, sebuah ruangan khusus untuknya. Ada dua meja kerja di sana, satu khusus untuk dirinya dan satu lagi di pakai oleh Putri, seseorang yang ia tunjuk sebagai manager tempat ini.

"Sepertinya aku datang terlalu cepat," gumam Hanna sambil melirik ke m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status