Share

Bab 139

Selagi Bi Lastri menahan Tante Nur di depan. Aku bergegas mengambil ponsel. Mengetik sebuah pesan WA untuk Mas Reyhan, tak lama, ponselku bergetar, lelakiku itu menelpon.

"Tunggu saja di rumah dan jangan biarkan ia masuk ke dalam, sebentar lagi aku akan tiba di rumah. " Pinta Mas Reyhan begitu panggilan teleponnya tersambung.

****

Aku menyimpan kembali ponselku. Ku lihat Bi Lastri membuka gorden sedikit. Cukup lama ia mengintip guna memastikan jika Tante Nur masih berdiri di depan pintu rumahku.

"Bagaimana bi, masih di depan orangnya?"

"Iya, mbak. Tuh masih berdiri di teras." Jawabnya.

"Bilang padanya kalau saya sedang tidak enak badan dan istirahat di kamar. Kalau dia mendesak, Bibi tarik ulur saja, karena sebentar lagi Mas Reyhan akan pulang."

"Percaya sama bibi, mbak," tepuk Bi Lastri ke depan dadanya. Membuatku geli sekaligus gemas.

Ah, ada-ada saja kelakuan asisten rumah tanggaku ini.

Aku tersenyum melihat tingkahnya. Tak lama, Bi Lastri membalikkan badannya. Menghadap ke pintu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status