Share

Bab 77

Sebuah motor tiba tiba melintas, segera aku menoleh untuk melihat siapa yang datang. Tangan Mbak Lisa langsung menutup mulutku ketika kulihat sosok yang ada dibalik helm itu adalah Kania.

"Tenanglah Alina."

Melihat wajah Kania, emosiku tiba tiba tersulut, amarah yang sejak kemarin tertahan kini sudah mencapai puncaknya. Aku tak mampu lagi untuk menahannya. Tanpa sengaja ku kibaskan tanganku kearah Mbak Lisa, melepaskan tangannya dari mulutku, dan berniat secepatnya menghampiri Kania disana.

****

PoV. Bayu.

Perlahan, aku membuka mata, dan mengerjab beberapa kali, tampak ruangan yang sangat asing bagiku. Kusapu pandangan ke setiap inchi ruangan ini, tetap saja aku tak mengenal tempat ini. Sengaja kupijat kepalaku karena terasa begitu pusing. Hingga butuh beberapa detik bagiku untuk menyadari dimana aku berada saat ini.

Aku mencoba bangkit dari tidurku, berusaha mengingat apa yang sebenarnya sedang terjadi padaku sebelumnya. Mataku masih terus memindai kama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status