Share

Candaan Lian

Usai mengurus surat-surat dan pembayaran, aku mengantarkan Melati pulang. Mantan adik iparku ini terlihat sangat senang sekali. Terlihat menyunggingkan senyum selama dalam perjalanan.

Aku sampai di depan rumah mantan mertua. Melati berhasil akusalip di tikungan tajam, sehingga aku sampai lebih dulu. Dia berhenti di halaman, lalu turun untuk menemuiku.

“Mbak langsung pulang. Mau ke rumah mama, ada janji mau ngajakZaki jalan-jalan soalnya,” ucapku.

“Iya, Mbak. Makasih ya, Mbak.”

Aku mengangguk.

“Kuliahnya yang rajin, jangan keluyuran.” Diapun mengangguk.

Aku melambaikan tangan, melirik sekilas ke teras, di mana Hestiberdiri sambil menggendong bayinya dan seorang lagi yang langsung masuk ketika aku datang. Mas Mirza.

**

Pagi-pagi sekali aku harus segera ke kantor. Lian baru saja menelpon kalau ada keadaan darurat di kantor.

Biasanya Lian akan menjemputku, tapi kali ini aku memilih berjalankaki saja.

Aku berjalan melewati lorong apartemen. Tidak panjang sebenarnya, hanya butuh dua menit.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status