Share

Enam belas

"Kamu kenapa, Vir, kok tanganmu tiba-tiba dingin banget?" Aku panik apalagi saat melihat wajahnya yang mendadak pucat dan keringat dingin mulai membasahi pelipisnya.

"Aku nggak papa, Mas." Vira meringis.

"Berhenti dulu, Pak," ucapku pada sang sopir.

Sang sopir menghentikan mobilnya di pinggir jalan sesuai perintahku.

"Nggak tahu nih, Mas, tiba-tiba perutku mual dan kepalaku pusing apalagi setelah melewati belokan tajam tadi." Vira mengusap pelipisnya dan memejamkan mata.

"Wah jangan-jangan Kak Vira mabuk kendaraan, ya." Ayya melepas sabuk pengamannya lalu beringsut dari duduknya dan kini dia berada di samping Vira.

"Maaf. Aku memang nggak pernah naik mobil karena memang nggak pernah pergi ke mana-mana. Benar kata Citra, jangankan mobil, motor aja nggak pernah. Saat SMA aku cukup jalan kaki saja karena tidak diizinkan ikut Citra naik motor. Maaf kalau aku jadi merepotkan." Vira menunduk. Raut wajah penyesalan nampak jelas terlihat di sana.

Aku membelai pipinya dan tersenyum." En
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lies Oriza Sativa
wah kelihatannya makin seru ceritanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status