Share

Amara Izabel [6]

Lima bulan setelah berada di Puan Derana, Amara akhirnya memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Dia masih harus terus mengonsumsi obat. Dokter Sondang sudah memberi rekomendasi rekan sejawatnya yang bisa didatangi oleh Amara setelah berada di Ibu Kota. Gadis itu juga membawa setumpuk rekam medisnya.

Saat hendak meninggalkan tempat penampungan itu, Amara tak kuasa menahan air mata. Dia menangis tersedu-sedu sembari memeluk satu per satu penghuni dan relawan Puan Derana. Nilla yang menjadi teman sekamarnya selama ini, mendapat pelukan paling lama. Juga Nefertiti, orang pertama yang ditemuinya yang terhubung dengan Puan Derana. Belakangan dia baru tahu bahwa mereka memiliki nama belakang yang nyaris identik. Izabella dan Izabel.

“Kamu harus sering menelepon kami ya, Mara. Apalagi kalau ada sesuatu, jangan sungkan untuk ngontak aku. Nggak masalah waktunya kapan,” Nefertiti mengingatkan. “Kalau suatu hari pengin balik ke sini lagi, jangan pikir dua kali. Data

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status