Share

BAB. 18 Tidak Mau Mengaku

"Ya aku nggak tahu lah, Mi. Kan bukan leher ku yang kemerahan. Mami tanya ke orangnya lah langsung, jangan ke aku." seru Erlan, lagi-lagi dengan berwajah santai.

"Sial! Kenapa aku malah mengecup lehernya! Semoga saja dia bisa tutup mulut dan tidak mengatakan apa pun kepada Mami," tutur Erlan dalam hati.

Nyonya Anisa lalu melirik ke arah Mitha dan ingin bertanya kepadanya, kenapa lehernya bisa kemerahan begitu. Namun gadis itu terlihat menunduk dan merasa tidak nyaman saat ini.

Oma Rini sepertinya mengetahui kegundahan hati Mitha. Beliau pun segera berkata,

"Anisa, nanti saja kamu bertanya. Ada baiknya Kita terus kan saja untuk makan."

"Baiklah, Oma." Jawab Nyonya Anisa kepada ibu mertuanya.

Mitha seketika merasa lega, mendengar perkataan Oma Rini. Dia pun melanjutkan makannya dengan tenang.

Setelah selesai makan, Mami Anisa kembali berkata kepada Erlan,

"Lan, untuk sementara waktu, kamu tinggal di apartemen saja."

"Apa?" kagetnya.

"Kok aku jadinya tinggal apartemen sih, Mi? Bukannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status